[10] Keep This Secret

459 165 23
                                    


Di keesokan harinya, Yeji kembali merumuskan kejadian kemarin, sendirian. Lia dan Ryujin serta Chaeryeong justru sibuk membersihkan 'Rumah Megah' mereka.

Sedangkan Yuna? Ia menyapu halaman. Namun, beberapa saat kemudian datanglah Kai dari gedung sebelah yang lebih tepat disebut rumah baginya.

"Yuna?" panggil Kai ketika ia melihat gadis berambut biru gelap sedang sibuk mengontrol mesin sapu daun-daun kering.

Mereka mengobrol cukup lama. Kai setia menemani Yuna dari balik pagar pemisah halaman rumah mereka berdua.

"Jadi, Kak Kai dan yang lainnya benar-benar belum ingat apapun soal masa lalu kalian?" tanya Yuna. Kai mengangguk.

"Mmm ... Yuna, benda apa yang kau pegang saat kita membersihkan gedung waktu itu?" tanya Kai agak ragu.

Yuna mencari ingatan-ingatan di memorinya. "Benda? Saat membersihkan gedung 'itu'?" "Ah, itu—" Yuna memotong perkataan sendiri. Ia menggigit jarinya. "Aduh! Aku lupa kata-kata Kak Yeji!" gumamnya.

Yuna memalingkan wajahnya dari Kai. "Yuna?" panggil Kai heran. Ia bertanya apakah Yuna baik-baik saja atau ada masalah yang timbul akibat pertanyaannya.

"M–maaf, Yuna. Apa aku salah bertanya? Aku hanya ingin memastikan karena kami berlima juga menemukan benda yang sama," jelas Kai dengan wajah merasa bersalah.

Yuna masih enggan menatap Kai. Kai berusaha mengembalikan keadaan.

Tapi, sejurus kemudian ... "Apa?!" Yuna kaget. Senyap, itulah yang terjadi beberapa saat kemudian. Sepersekian detik yang diisi kekosongan.

Yuna memelototi Kai. Bukan dendam atau marah, tapi ia kaget. "Kak Kai ... ah, bukan, bukan. K–kalian mendapat benda itu d–dari mana?!" tanya Yuna gagap.

"Kami menemukannya di gedung. Seperti bukan kebetulan, jumlahnya ada lima," tutur Kai dengan wajah polosnya.

Yuna berpikir sejenak. "Apa ini? Bukan kebetulan? Apakah mereka ...."

Yuna berusaha tenang dan bepikir jernih. "Stop, Yuna! Ayo dewasa!" geram Yuna dalam pikirannya.

"Kak, jangan sampai ada siapapun yang tahu kalian memiliki smartphone, ya!" perintah Yuna serius.

Sejujurnya, smartphone sudah dilarang dimiliki warga Earthland. Kenapa? Agar masyarakat Earthland tidak memberontak ke SIFC jika mereka tahu apa-apa saja yang SIFC lakukan. Menurut kebijakan, smartphone hanya diedarkan di Skymosphere.






・ ・ ・✦・ ・ ・

Yeji menyendiri di ruangannya, ruangan berisi berbagai gadget. Jujur, ia tak melakukan hal apapun. Hanya berdiri, memegang permukaan meja di depannya, dan menatap ke luar jendela. Kedua matanya menyiratkan beban pikiran yang tak dapat ia ungkapkan.

"Saat aku ke arah kanan bersama Yuna, kami pergi ke tempat seperti penelitian. Tapi, saat aku ke arah kiri menemui yang lain ... suasana macam apa itu? Semua orang masih memakai pakaian kain seutuhnya. Lalu—" gumam Yeji.

Yeji mendengus kesal karena belum mampu memecahkan teori ini sepenuhnya. Ia bahkan sempat melempar beberapa barang di atas mejanya serta keyboard komputernya.

"Kenapa aku dan Chaeryeong bisa bertemu Direktur Seo? Bukankah di di Skymosphere? Dan kecil kemungkinan jika dia direktur perusahaan di Earthland." Yeji berpikir keras dan mengajak otaknya untuk berteori.

"Kak Yeji?" Yeji menoleh kaget ke arah pintu kala seorang gadis berdiri di sana. "Kak Yeji, ada apa? Aku mendengar suara gaduh di sini," ungkap Ryujin yang ditugaskan melihat keadaan Yeji oleh Lia.

Magical Basement | with ITZY & TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang