Taehyun memikirkan perkataan Yeonjun perihal apa yang sebenarnya gadis-gadis itu sembunyikan. Setelah bernegosiasi dengan dirinya sendiri, Taehyun memutuskan pergi menemui Yeonjun.Taehyun menghampiri Yeonjun yang duduk di tangga. Taehyun tak duduk di samping Yeonjun. Ia justru berdiri beberapa meter di belakangnya dan menopang badan dengan pegangan ujung tangga. Tak lupa ia memasukkan kedua tanggannya masing-masing di saku celana kanan dan kiri.
"Hei, kau mau ke mana malam ini? Kenapa mengajakku?" tanya Taehyun ketus, hampir sama ketusnya dengan Yeonjun.
Yeonjun tak langsung menjawanya. Barulah beberapa detik kemudian, ia mulai membuat percakapan dengan Taehyun.
"Lalu kuajak siapa lagi selain kau? Soobin? Dia terlalu jujur. Beomgyu? Tidak, tidak. Kai? Kenapa aku harus membawa bocah itu? Dia bahkan takut kegelapan."
"Kegelapan? Kau mau ke mana memangnya? Jangan berbelit," gerutu Taehyun.
Seketika, Yeonjun berdiri. Ia menepuk kedua pundak Taehyun. "Hei, rahasiakan ini. Jangan sampai siapapun tahu. Ada sebuah basemen di bawah pohon besar di rumah sebelah," jelas Yeonjun.
Taehyun membuang telapak tangan Yeonjun dari pundaknya berharap tak ada kata-kata manis dari mulut Yeonjun.
"Lalu?"
Yeonjun memiringkan kepalanya kala mendengar pertanyaan Taehyun yang satu ini.
"Kenapa, ya? Aku hanya ingin melakukannya. Tidak salah, bukan?" ucap Yeonjun. Menurut kamus Yeonjun, tak masalah menghabiskan waktu untuk hal yang apabila orang lain tanya 'mengapa kau melakukannya', kau hanya bisa menjawab 'entah'.
Karena bisa saja hal yang kau lakukan akan memberi sedikit pengalaman dalam hidup panjangmu. Itulah prinsip Yeonjun.
・ ・ ・✦・ ・ ・
Tepat malam itu kira-kira pukul 00.55 KST, Yeonjun dan Taehyun pergi saat tiga sahabatnya yang lain terlelap dalam tidur.
Keduanya berjalan santai ke rumah sebelah. Lagipula suasana malam di Earthland sudah seperti di alam baka. Gelap, sepi, pengap, dan mencekam. Itulah yang dirasakan penghuni baru seperti Yeonjun dan Taehyun.
Mereka kini sampai di bawah pohon dan semak-semak mengelilingi sekitar mereka.
"Ini pintu basemennya," ucap Yeonjun menunjuk tanah di depannya. Ia berbisik.
Taehyun mengangguk tak paham. Dengan susah payah keduanya membuka pintu basemen yang tertutup pasir. Benar saja, mereka menemukan tangga menuruni pintu basemen tersebut. Keduanya bernegosiasi lewat tatapan mata.
Akhirnya mereka mengangguk dan mulai turun. Mereka mulai berjalan sembari mengarahkan senter ke segala penjuru. Sudah satu jam mereka di dalam dan suasana semakin gelap, hingga mereka menemukan persimpangan di depan mereka.
"Kita belok ke mana?" tanya Taehyun. Yeonjun bahkan berpikir keras untuk hal ini.
Sama seperti kelima gadis yang sudah masuk ke basemen kemarin, keduanya menemui jalan yang berupa persimpangan ke kanan dan ke kiri.
"Sial, bahkan tidak ada petunjuk atau tulisan apapun di sini!" geram Yeonjun.
"Sekarang kita ke mana? Seharusnya kau tak mengajakku jika akan berbuat sebodoh ini," gerutu Taehyun.
Keduanya sempat berdebat kecil. "Sudahlah! Ayo ke kanan!" putus Yeonjun asal. Ia mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Taehyun yang mulai jengkel padanya.
Taehyun juga mengumpat beberapa kali ke Yeonjun. Namun, Yeonjun tak menghiraukannya dan bersikukuh akan menemukan ujung jalan basemen ini ketimbang harus berputar balik. Mau tak mau Taehyun mengikuti Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Basement | with ITZY & TXT [END]
FantasíaDi tahun 2521, manusia terbagi menjadi dua kubu, mereka yang kekurangan dalam aspek ekonomi akan berada di Earthland dan mereka yang mapan akan tinggal di Skymosphere. Suatu hari, lima pemuda Skymosphere diturunkan ke Earthland. Mereka bertemu lima...