[03] Five Princes

698 251 75
                                    


Kelima gadis di rumah tua itu berkumpul bersama dalam satu meja makan. Kegiatan seperti ini rutin dilakukan di pagi hari. Mereka akan sarapan bersama untuk kemudian pergi dengan kepentingan masing-masing.

"Lia, bagaimanapun kau sudah tinggal sejak lahir hingga usiamu empat belas tahun di sini, 'kan? Paling tidak, jika ada info soal basemen itu kau harus membicarakannya pada kami," perintah Yeji sembari sibuk mengunyah menu sarapan pagi ini, sepotong sandwich.

Lia menatap Yeji. Kunyahannya kian melemah dan nafsu makannya perlahan hilang tanpa sebab.

"Ah, ya. Kita harus merahasiakan keberadaan basemen itu karena kita belum bisa memastikan isinya," lanjut Yeji. Semuanya mengangguk pasti, kecuali Lia. Ia nampak memikirkan sesuatu. Yuna yang duduk tepat di depannya jadi bertanya-tanya dan malah sedikit curiga.

Tapi, curiganya itu tak berarti. Yuna adalah tipe anak polos yang lebih suka perdamaian dan keadilan.

"Hari ini kita akan ke dalam basemen?" tanya Ryujin.  Yeji mengiyakan pertanyaan Ryujin. Tapi sebelum itu mereka akan memetakan jalan di dalamnya. Mereka mengandalkan rekaman dari drone.

Yeji bekerja sebagai pemimpin tim kecil ini. Lia dan Ryujin berada di belakangnya, siap mengikuti arahan Yeji.

Sedangkan duo maknae alias yang paling muda di sini hanya menonton saja. Niat mereka sih ingin membantu, tapi tidak ada yang bisa dibantu. Lalu, mau bagaimana lagi. Keahlian mereka hanya menyempil antrean untuk mendapat bahan makanan di pasar.

"Adakah yang bisa kami berdua lakukan?" tanya Chaeryeong yang mulai bosan. Wajahnya menyiratkan kekecewaan karena tidak bisa membantu apa-apa.

Saat itulah Yeji mengutus Chaeryeong dan Yuna yang sama-sama nganggur untuk pergi ke basemen.

"Kalian ke basemen aja! Tutupi jangan sampai ada yang dapat melihatnya baik dari samping atau atas," papar Yeji melayangkan perintahnya.

Chaeryeong dan Yuna segera melaksanakan. Mereka pergi ke pintu basemen dan mulai menyusun beberapa barang agar pintu itu tak terlihat dari sisi manapun.

Selesai melakukan aktivitas itu selama kurang lebih sejam, perhatian Yuna tertuju ke lima lelaki yang berjalan bersamaan di depan pagar rumah mereka.

"Kak Chaeryeong, itu siapa?" tanya Yuna menunjuk ke kelima lelaki seumuran mereka tadi. Chaeryeong juga menoleh. Mereka tak mengenali lima lelaki yang nampak kebingungan atau entah mencari sebuah alamat.

"Kenapa mereka pakai baju bagus sekali?" gumam Chaeryeong.

Menyadari mereka diperhatikan, salah seorang lelaki itu menghampiri pagar terdekat dengan Chaeryeong dan Yuna.

"K-kalian tinggal di sini?" tanyanya dengan wajah memelas yang justru membuat Chaeryeong takut, tapi ia mengangguk.

Mencoba menutupi lokasi basemen dengan panik, untungnya kelima pemuda itu tak tahu dan tak ingin tahu.

"Kakak-kakak ganteng dari mana, mau ke mana?" tanya Yuna iseng.









Sementara itu Yeji, Lia, dan Ryujin telah lama menantikan kembalinya Chaeryeong dan Yuna. Mereka belum kembali semenjak satu setengah jam yang lalu.

Ryujin mulai memiliki firasat aneh. Ingin mematahkan firasatnya, ia menilik ke luar jendela. Rupanya ia menemukan Chaeryeong dan Yuna sedang ngobrol bersama lima lelaki asing.

Tak mau membiarkan dua gadis yang lebih muda darinya itu menjadi panik karena mereka ditugaskan menutupi lokasi basemen, Ryujin bergegas menghampiri Chaeryeong dan Yuna.

Magical Basement | with ITZY & TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang