Kini mereka semua saling bergantian melakukan aktivitas, kecuali inne yang setia menemani sang bungsu yang masih setia menutup matanya.
"Alwi.. bangun dongg" kata inne
"Alwi katanya gak mau kan buat bunda nangis? Jadi Alwi bangun ya sekarang! Gak ada penolakan! Alwi harus bangun.. plisss" kata inne
"Alwi gak mau buat bunda sedihkan?! Ayo bangun!! Liat!!! Ini bunda udah senyum! Bunda senyum, bunda gak nangis! Ayo Alwi bangun!!!" Kata Inne terus menangis sembari tersenyum dan menciumi pipi Alwi
Ceklek
"Bunda..." Kata Tammy yang baru saja selesai melaksanakan sholat ashar, sebentar lagi senja akan datang. Sedangkan Alwi masih setia menutup matanya dan enggan membukanya kembali. Apakah dia akan menyerah? Ahh saya pun tidak tau, baca ajalahh
"Iya sayang?" Tanya inne menatap Tammy
"Bunda sholat dulu ya.. biar Alwi, tammy yang jagain, bunda belum sholat loh.. bentar lagi senja bun, bunda juga belum makan" kata Tammy
"Iya tam.. bunda titip Alwi ya, jangan sampai dia kenapa kenapa" kata inne
"Iya Bun" jawab tammy
"Ya udah bunda sholat dulu ya" kata inne menghapus air matanya
"Iya Bun" Jawab Tammy
•••
Sudah hampir 3 Minggu Alwi masih setia tertidur, cukup lama! Pangeran tidur itu enggan sekali membuka matanya Dan membuat mereka semua semakin semangat untuk membangunkan pangeran tidur itu.
Di pagi hari, pagi sekali. Tepatnya masih jam 06.00 tampak wanita separuh baya yang sedang duduk sembari mengusap rambut sang pangeran yang kini sedang nyaman tertidur, siapa lagi kalo bukan inne. Bunda idaman bagiku eaa..
"Alwi... Alwi gak kangen ya sama bunda? Hampir 3 Minggu loh Alwi tidur, bangun dong.. bunda kangen" kata inne mengusap rambut Alwi dengan lembut
"Alwi... Alwi kan dulu pernah bilang sama bunda kalo Alwi pengen jadi Hafizh, biar bisa makein mahkota buat bunda dan ayah.. Alwi aja belum nunjukin, ayo dong Alwi tunjukin dulu.. jangan menyerah, Alwi bangun ya... Plisss" kata Inne, tak terasa setetes air matanya turun tepat di tangan kiri Alwi yang kini sudah di pasang jarum infus
"Bunda" kata pria separuh baya yang baru saja membuka pintu ruangan Alwi. Siapa lagi kalo bukan Ananda.
"Iya yah?" Tanya inne
"Bunda udah sholat?" Tanya Ananda mendekat ke arah inne dan menepuk pelan bahu kiri Inne
"Udah tadi" Jawab Inne
"Bunda mau sarapan sekarang?" Tanya Ananda
"Enggak, bunda mau disini dulu.. bunda masih kangen sama Alwi" kata Inne
Ananda kini merasa iba terhadap inne yang setiap harinya menghabiskan waktunya bersama sang pangeran tidur, terkadang inne juga susah di bujuk untuk makan. Itu yang membuat Ananda khawatir untuk kesehatan inne. Ananda mencoba untuk tidak meneteskan air matanya di depan hadapan sang istrinya.
"Yah.. kapan Alwi bangun? Bunda kangen tau, bunda pengen liat Alwi senyum" kata Inne
"Inshaallah bun, secepatnya.. pasti Alwi akan siuman" Jawab Ananda
"Tapi kapan yah..? Bunda kangen" kata Inne
"Bunda sabar ya, doain aja yang terbaik buat Alwi oke?" Kata Ananda
Inne mengangguk dan kembali menciumi tangan Alwi
Tiba tiba...
Teng nong (anggep aja suara notifikasi)

KAMU SEDANG MEMBACA
Family team [END]✓
Action"Ehh bun.. bentar" kata Alwi "Iya.. kenapa?" Tanya inne "Al-Qur'an Alwi mana?" Tanya Alwi "Ada di tas bunda, mau hafalan?" Tanya inne "Iya Bun, bentar lagi khatam juga" Jawab Alwi "Emang udah sampai jus berapa?" Tanya inne "Udah sampe jus 29" Jawab...