"hay baby kita bertemu lagi" ucap pria itu yang membuka pintu lumayan keras.
Plak
"Shhh" rintih Alwi saat pipinya di tampar oleh pria itu.
"Bangun!" Ucapnya.
Alwi mulai membuka matanya, pria itu langsung membuka jendela ruangan itu, dan udara pun masuk, darah yang masih mengalir di perut Alwi membuatnya perih, dingin dan nyeri.
"Sudah ku bilang, jika aku kesini jangan tidur!" Ucapnya.
Pria itu mulai membuka ikatan Alwi, badan Alwi yang lemas tidak sanggup untuk kabur saat ini, di tambah ia sangat haus sekali membuat tenggorokannya sakit karena ia akan kembali menjerit.
"Bersiaplah baby.. aku akan bermain lagi denganmu" ucapnya mendudukkan badan Alwi di depannya dan mulai mengambil rotan untuk mencambuk Alwi.
"Hiks hiks.. ja-ngan o-om" kata Alwi yang ketakutan karenanya.
"Tenanglah baby.. sakitnya cuma sedikit kok, nanti juga hilang kalo baby tidur" ucapnya sembari tersenyum miring.
Cytarrr
Cytarrr
Cytarrr
1 jam lamanya di cambuk oleh pria itu Alwi sudah tidak kuat, Alwi pingsan membuat pria itu marah.
"Sudah ku bilang jangan tidur!" Pria itu dengan segera membopong tubuh Alwi dan meletakkan tubuh Alwi di bathtub yang berisi es batu dan air yang banyak.
"Shh d-di-ng-in o-om" kata Alwi yang membuka matanya kembali saat rasa dingin itu menjalar ke tubuhnya membuat luka lukanya perih.
"P-pe-rih hiks" kata Alwi yang tak bisa berbuat apa apa.
"Mau lagi? Jangan tidur makanya baby!!" Ucapnya.
"U-da-h o-om.. a-al-wi ca-pek" ucap Alwi terbata bata sambil menahan rasa perih.
"Baiklah" pria itu langsung menggendong Alwi dan mengeluarkannya dari tempat itu.
"Kau lapar baby?" Tanya pria itu yang kini membaringkan tubuh Alwi di ranjang.
Alwi hanya mengangguk, ia takut dengan pria itu, badannya tak berhenti bergemetar.
"Baiklah untuk hari ini kau puasa dulu okey hehe, aku tidak mempunyai makanan untukmu, kalau mau kau makan debu saja" ucapnya seraya mencengkram kedua pipi Alwi.
"Hiks hiks.. lepasin Alwi hiks" gumamnya.
"Hey! Diamlah baby.. jangan menangis terus, nanti kau akan sesak.. apa kau mau?" Tanya pria itu sambil tersenyum sinis.
Dorrr
Dorrr
Dorrr
Brak
Pintu ruangan itu terbuka, terlihatlah sosok pria dengan santainya membawa senjata pistol yang sudah berisi peluru dan menatap pria yang memakai topeng itu dengan tatapan tajam.
"Lepaskan dia!" Ucapnya.
"Tidak"
"O-om f-ras" kata Alwi menampilkan senyumnya pada om nya.
"Aku tidak mau! Siapa kau?!" Ucap pria itu.
"Kau bertanya siapa aku? Huh kau menculik keponakanku tetapi kau tak tau siapa aku" Jawabnya mengubah wajahnya menjadi datar.
"Aku tak peduli dengan mu!" Ucap pria bertopeng itu lalu menonjok pipi Fras dan untungnya Fras bisa menghindar.
"Kau mau mulai? Baiklah silahkan aku akan bermain main dulu denganmu" ucap Fras sambil tersenyum miring.

KAMU SEDANG MEMBACA
Family team [END]✓
Action"Ehh bun.. bentar" kata Alwi "Iya.. kenapa?" Tanya inne "Al-Qur'an Alwi mana?" Tanya Alwi "Ada di tas bunda, mau hafalan?" Tanya inne "Iya Bun, bentar lagi khatam juga" Jawab Alwi "Emang udah sampai jus berapa?" Tanya inne "Udah sampe jus 29" Jawab...