67

470 100 14
                                        

Ceklek

(Pakenya bahasa Indonesia aja ye)

"Dok.. bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Ananda yang kini langsung berdiri bersama Alwi yang masih di dalam pelukannya dan langsung membuka matanya saat Ananda menariknya menuju ke arah dokter.

"Kondisi pasien menurun pak, ginjalnya rusak akibat tusukannya yang begitu dalam,, dan pasien harus di operasi serta memerlukan donor ginjal untuknya" jelas dokter itu.

"Astaghfirullahhal'azim"

"Dok ambil ginjal Alwi aja.. Alwi gapapa, ya dok plisss Alwi gak mau bang idho tinggalin Alwi, Alwi gak mau bang idho sakit" kata Alwi yang terisak di pelukan Ananda.

Ananda yang mendengar ucapan Alwi langsung melotot sempurna.

"Alwi.. Alwi gak boleh donorin ginjal Alwi ke bang idho! Ayah gak mau Alwi kenapa kenapa!!!" Kata Ananda melepaskan pelukannya dan menatap lekat wajah Alwi yang berlinang air mata.

"Hiks hiks, Alwi harus tanggung jawab yah! Alwi gak mau bang idho sakit gara gara Alwi! Biar Alwi aja yang sakit hiks, jangan bang idho.. Alwi gak mau bang idho ninggalin Alwi hiks hiks" Alwi memejamkan matanya dan mengatur nafasnya dalam dalam.

"Dok,, ambil ginjal Alwi aja dok!" Kata Alwi dengan suara lantang.

"Tapi umur kamu masih di bawah batas usia pendonor, jika itu terjadi dan kamu masih bersi keras untuk melakukannya resikonya besar" jelas dokter

"Saya gak peduli dok! Yang penting bang idho selamat!!! Alwi gak mau bang idho kenapa kenapa hiks" kata Alwi kembali ke dalam pelukan Ananda.

"Alwi.. jangan nak, ayah mohon" Ananda yang berusaha mencegah air matanya agar tidak jatuh itu percuma, air mata itu mengalir deras membasahi pipinya.

"Pliss yah.. izinin Alwi hiks,, demi bang idho yahh" kata Alwi memohon kepada Ananda supaya Ananda mengizinkannya.

Ananda terdiam beberapa detik, Alwi yang kesal dengan Ananda menggoyang tangan Ananda sembari melanjutkan isakannya, sementara sang dokter hanya melihat drama mengharukan yang sedang di mainkan oleh mereka berdua.

"Ayahhh"

"Iya ya udah ayah setuju.. tapi Alwi harus janji dulu sama ayah" kata Ananda melepaskan pelukannya dan menatap wajah Alwi sayang.

"Apa?"

"Alwi harus kuat! Alwi gak boleh menyerah, dan Alwi gak boleh ninggalin kita semua" kata Ananda menggenggam kedua tangan Alwi.

"Alwi janji" kata Alwi dengan tersenyum.

"Baiklah itu artinya kamu yang akan mendonorkan ginjal untuk pasien?" Tanya dokter

"Iya dok.. tolong lakukan yang terbaik untuk kedua anak saya dok, pastikan mereka berdua selamat!" Kata Ananda

"InShaaAllah pak" kata dokter itu.

---

Alwi dan Ridho sudah berada di dalam ruang operasi, sementara para keluarganya menunggu di depan ruangan dengan perasaan khawatir yang tinggi.

Flashback on

"Enak tempatnya, adem.. di ruang kerja ayah panas banget gara gara AC nya mati" gerutu Alwi kesal.

Alwi duduk di kursi panjang yang berada di samping taman, tak lama kemudian ada dua orang berbadan kekar menemuinya.

"Heh om.. ngapain kesini?" Tanya Alwi

"Mau nyulik kamu" Jawabnya.

"Heh dodol! Ngapain di kasih tau?" Kata teman di sampingnya.

Family team [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang