Chapter 4

1.7K 193 7
                                    

Seharian ini, Sakura berusaha fokus pada pekerjaannya. Walaupun sulit, tapi pekerjaan membuatnya sedikit demi sedikit melupakan bayang-bayang Sasuke.

Sampai saat jam kantor berakhir, Sakura merapikan mejanya dan bersiap pulang. Ada perasaan lega di hati Sakura ketika ia dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Walaupun dirinya sedang dalam keadaan terluka saat ini.

Tangan Sakura dengan cekatan merapikan mejanya. Terdengar pintu ruangan Itachi yang terbuka. Sakura melihat Itachi yang sudah membawa tasnya dan nampak akan pulang.

Sakura menundukkan badannya sedikit untuk memberi salam pada Itachi. Dengan wajah menunduk, Sakura berusaha menghalangi pandangan Itachi yang menatapnya. Wanita itu tahu, sedari tadi atasannya terus memperhatikannya. Setelah dirasa Itachi sudah pergi, ia mengambil tasnya dan melangkah pulang.

Sakura berjalan menuju halte bus. Perjalanannya tidak membosankan, karena ada beberapa karyawan yang ikut menaiki bus. Mereka semua merasa lega setelah lepas dari pekerjaan, begitupula dirinya.

Baru saja Sakura sampai di halte bus, tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di hadapan Sakura. Sakura menoleh ke kanan dan kiri, memastikan jika mobil itu menunggu salah satu dari mereka. Pintu mobil terbuka dan memperlihatkan si pemiliknya. Dan Sakura tahu siapa orang itu.

"Sakura," panggil Naruto yang menghampiri Sakura.

Sakura menatap tajam Naruto ketika pria itu menghampirinya. Ada perasaan gemuruh di hatinya ketika melihat orang yang memintanya datang ke apartemen terkutuk itu. Ada perasaan kesal, karena harusnya dialah orang yang bertanggung jawab atas kejadian naas yang menimpanya.

"Bisakah kita bicara sebentar?" tanya Naruto pada Sakura.

Ingin rasanya Sakura memaki Naruto saat ini juga. Tapi keadaan halte yang ramai, tak memungkinkan dirinya melakukan hal tersebut. Dirinya tidak mau menjadi pusat perhatian akibat perbuatannya pada Naruto.

Sakura menimbang permintaan Naruto. Setelah kejadian waktu itu, ada perasaan takut ketika ia berhadapan dengan sekretaris dari CEO Mangekyou Company ini.

"Kau bisa naik taksi untuk mengikuti mobilku." Naruto menyadari bahwa wanita dihadapannya ini merasa takut.

Sakura berpikir. Ada baik dirinya ikut, dengan begitu ia bisa mengetahui alasan Naruto mengirimnya ke apartemen terkutuk itu. Sakura pun mengangguk. Ia menghentikan sebuah taksi yang sedang melintas. Taksi itu mengikuti mobil Naruto.

Mereka berhenti di sebuah restoran. Naruto dan Sakura sama-sama turun dari kendaraan yang membawa mereka kesini.

Dirinya akan aman jika berada di tempat yang ramai, pikir Sakura. Dan tidak mungkin Naruto melakukan hal buruk padanya.

Namun, harapan Sakura berubah saat Naruto memesankan ruangannya privat. Dia mengajak masuk ke dalam ke salah satu ruangan.

"Maafkan aku atas insiden yang menimpa dirimu, Sakura," Naruto membuka pembicaraan.

Rasanya hati Sakura terkoyak ketika ada seseorang yang mengetahui kejadian hina tersebut. "Apa anda sengaja menyuruh saya ke apartemen itu?!" air mata mulai meluncur dari emerald meneduhkan itu.

"Itu hanya salah paham, Sakura."

Salah paham? batin Sakura, ia menebak kesalahpahaman apa yang membuatnya menjadi korban pemerkosaan.

"Sasuke-sama mengira kau adalah wanita yang kukirim untuk melayani dia. Dan waktu kau menghubungiku, aku memang berniat untuk mengambil berkas itu, tapi saat aku sampai, kau sudah tak ada. Dan aku baru tahu saat melihat map yang berisi berkas penjualan Uchiha Company," jelas Naruto.

MY BABY CEO [SASUSAKU STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang