Chapter 14

1.3K 154 5
                                    

Pagi berganti malam, waktunya para karyawan selesai bekerja. Mereka pulang ke rumah dengan niat ingin istirahat. Semuanya pulang kecuali dua orang yang masih berada di kantor.

Bahkan jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka berdua mengerjakan pekerjaan yang belum selesai.

Dua orang itu, selain sang CEO, tentu saja ada sekretaris kesayangannya yang ikut menemani, ehm, mungkin lebih tepat dikatakan, dipaksa menemani.

"Sasukeeee.. ini sudah hampir tengah malam, biarkan aku pulang yaa??" Naruto merengek, tetapi itu terdengar menjijikkan di pendengaran Sasuke.

Ia tak menjawab Naruto yang terus menggerutu, ia lebih peduli dengan pacar berkasnya tersebut.

"Sasukeeee..."

"Hei, Sasuke.."

"Oi, kau mendengarku tidak?"

"Sasuke?"

"Sasuke!"

"Uchiha Sasuke!"

Semua seruan Naruto sama sekali tak Sasuke tanggapi. Sehingga Naruto menyebut kata...

"HEI PANTAT AYAM!!"

Dan tentu saja hal itu membuat sebuah kotak tisu melayang tepat di wajah Naruto.

"Ouchh.." Naruto mengusap hidung mancungnya yang terkena sasaran kotak tisu. "Apa masalahmu?!"

Sasuke sama sekali tak bergeming, yang mana semakin membuat Naruto menggeram.

Astaga, ternyata aku sudah membesarkan pantat ayam yang berhati beton ini!! gerutu Naruto. Dan terlihat urat-urat yang muncul didahinya.

Naruto berjalan mendekati Sasuke yang masih tak menghiraukannya.

Ia mengangkat tangannya tinggi-tinggi, dannn...

o0o

Sementara di apartemen, terlihat nona muda Uchiha yang tengah menonton televisi sembari meminum susu ibu hamil rasa strawberry.

Saking fokusnya, ia tak menghiraukan jarum jam yang sudah menunjukkan waktu tengah malam.

"Aisshhh.. apa yang pria itu lakukan?!"

"Astaga, seharusnya kau lawan. Jangan diam saja!"

"Akh! Kenapa dia membunuh wanita itu?!"

"Dasar tidak punya hati!"

Oh, sepertinya Sakura sudah terbawa suasana film. Tetapi, itu memang naluri seorang wanita jika sudah bertemu dengan film yang disukainya.

Dia mengalihkan perhatiannya ketika handphonenya bergetar pertanda pesan masuk. Ia menyalakan handphone dan muncullah notif.

Ino

Besok aku ingin mengajakmu keluar, apa kau bersedia?

Setelah membaca pesan dari sahabat kesayangannya, Sakura pun tentu membalas pesan tersebut.

You

Tentu, lagipula besok adalah hari Minggu. Kurasa aku free.

Ino

'Kurasa'? Bukankah kau selalu free, nona muda Uchiha?

You

Sudah berkali-kali ku bilang untuk jangan memanggilku seperti itu. Lagipula kami akan segera bercerai setelah bayi ini lahir.

Ino

Haisshhh, padahal sudah pernah kuingatkan untuk tidak melewati pria seperti itu. Aku benar-benar tak mengerti dengan jalan otakmu.

You

Kalau memang kau tak mengerti, ya sudah, mau bagaimana lagi? Tapi jika kau tetap penasaran, silahkan cari tahu saja bagaimana jalan kerja otakku.

Ino

Semasa hamil, kau semakin menyebalkan!

You

Hm? Tapi aku tak merasa bahwa aku menyebalkan.

Ino

Haaahh, terserah kau saja. Oh ya, sekarang berapa usia kandunganmu?

You

Sekitar 4 bulan.

Ino

Kau sudah menentukan namanya?

You

Aku bahkan belum tahu apakah dia perempuan atau laki-laki.

Ino

Kalau kau belum tahu namanya, serahkan saja padaku! Aku akan memberinya nama yang terbaik!

You

Tidak, terimakasih. Aku tak mau anakku mempunyai nama yang aneh.

Ino

Ck! Kau ini benar-benar!

You

Ya, ya, terserah kau mau mengatakan aku apa. Sampai nanti, aku mau tidur, hoaaammm.

Sakura mematikan handphonenya dan berjalan memasuki kamar. Sebenarnya ia sudah mempunyai rencana untuk mengerjai Sasuke, tapi sang korbannya saja belum pulang, bagaimana dia akan mengerjainya? Tidak mungkin kan rencananya itu ia gunakan terhadap hantu?

Semakin dipikir mengenai hantu, semakin membuat Sakura merinding. Ia segera menarik selimutnya dan menyelami mimpi.

Sementara dikantor...

o0o

TAK!!

"OUCH!!"






Hey guys, i'm come back. Hehe, btw maaf ya, utk sementara aku lambat updatenya. Maaf yaaa:'(

MY BABY CEO [SASUSAKU STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang