Chapter 12

1.4K 166 4
                                    

Sebuah mobil sedan berwarna hitam melaju diantara ramainya mobil yang berlalu lalang. Mobil itu berisi 3 orang berbeda gender.

Sama seperti sebelumnya, suasana didalam mobil sungguh hening, karena pemiliknya yang tak menyukai kebisingan. Jika ditanya, kemana tujuan mereka? Jawabannya adalah restoran.

Mungkin kata restoran yang orang lain dengar berarti makan. Tetapi, selain makan, terkadang restoran juga mempunyai kegunaan lain. Contohnya bisa dijadikan tempat pertemuan antar kolega bisnis. Sama seperti yang dilakukan dua diantara tiga orang tersebut.

Tentunya kalian sudah mengenal siapa tiga orang tersebut. Ya, mereka adalah Itachi, Sakura dan seorang supir. Tujuan Itachi dan Sakura adalah menemui kolega bisnis mereka yang berasal dari Los Angeles.

Bisa dibilang, kolega bisnis ini sangat penting. Karena Jepang dan Los Angeles akan memulai sebuah kerjasama. Mereka membangun satu gedung khusus--dan gedung-gedung yang lain.

Setiap unsur kerja sama ialah saling menguntungkan. Tidak mungkin, kan, jika kita bekerjasama tapi tak menguntungkan. Itulah pikiran yang tertanam disetiap pengusaha, apalagi Itachi, yang seorang CEO dari perusahaan penting di Jepang.

Mobil sedan tersebut sudah memasuki parkiran. Sang CEO dan sekretaris keluar, lalu memasuki restoran. Untungnya jalan raya hari ini tak begitu macet, walaupun ramai. Berkat itu, mereka dapat sampai sebelum pihak Los Angeles tiba. Tapi, sepertinya, kolega mereka tidak tepat waktu.

Lima menit mereka menunggu, akhirnya pihak perusahaan di Los Angeles tiba.

"Sorry for our delay." ucap seorang pria berambut pirang.

"Does not matter." jawab Itachi.

"Introducing, my name is Richard. And he is my secretary."

"Greetings. My name is Uchiha Itachi, and she is my secretary, Sakura."

"Nice to meet you. I'm Sakura." Sakura membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.

"Hahahaha, no need to be so formal." ucap Richard.

"Boss, we mustn't forget our purpose here." sang sekretaris mengingatkan Richard.

"Ah? Sorry, I forgot." ucap Richard. "All right, Mr. Itachi. So, shall we start now?"

"Please, Mr. Richard."

"According to reports, the building we have built has reached 50%. It's likely to be fully completed within a month or two."

"This is fairly fast. I admit, your employees are indeed extraordinary."

"Thanks for the compliment. And me too, your employees are indeed reliable, Mr. Itachi. Maybe, if this continues, the building will be finished."

"This way, Los Angeles and Japan can work well together."

"I hope so too." Richard berdiri dari kursinya. "Then we'll excuse ourselves."

Itachi juga ikut bangkit dari kursinya. "Yes. Thank you for coming all the way."

Mereka saling berjabat tangan, dan Richard serta sekretarisnya pergi.

Itachi kembali duduk dan memijat pangkal hidungnya. "Sakura, apa ada jadwal lagi?"

Sakura membuka jadwal harian milik Itachi. "Untuk hari ini sudah selesai. Dan untuk dua hari selanjutnya, seperti akan senggang."

"Kalau begitu aku pulang dulu. " ucap Itachi. "Kau juga pulanglah, jaga kandunganmu. Perlu kuantar?"

"Terimakasih atas tawarannya, Itachi-sama. Tapi saya bisa sendiri."

Itachi berdiri dan mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu berhati-hati lah saat dijalan."

"Baik."

o0o

Begitu sampai di apartemen, Sakura langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Mungkin ini salah satu efek kehamilan yang membuatnya mudah lelah.

Hari ini apartemen sungguh tenang, mungkin karena tidak ada sang siluman ayam. Entahlah. Sakura juga tak mau memikirkan dimana dan apa yang Sasuke lakukan. Ia hanya peduli tentang dirinya dan bayi dalam rahimnya.

Merasa tubuhnya dipenuh keringat, Sakura pergi mengambil handuk dan mandi. Suara gemericik terdengar di pendengaran seseorang yang memasuki kamar Sakura.

Kepala berbentuk bokong ayam itu sibuk berjalan kesana-kemari didalam kamar. Sepertinya orang itu sedang mencari sesuatu. Siluet ayam itu tak lain adalah Uchiha Sasuke, suami kontraknya Sakura.

Sasuke terus mengecek laci, lemari dan barang lainnya yang terdapat dikamar Sakura. Jika ditanya, sebenarnya apa yang sedang dicari Sasuke? Jawabannya adalah berkas.

Saat Sasuke dalam perjalanan ke kantor, Naruto meneleponnya dan bilang bahwa ia meninggalkan berkas di apartemen Sasuke, serta pria kuning itu juga bilang bahwa berkas itu adalah benda penting yang akan dibawa rapat dengan klien nanti. Mau tak mau, Sasuke memutar balik kemudi ke apartemen. Tapi, Sasuke juga merasa aneh dengan dirinya. Biasanya dirinya sangat tidak suka jika diperintah orang lain, tetapi kenapa saat ini ia menurut tanpa mengucapkan sepatah katapun?!

Entah jawaban apa yang dapat menjawab rasa heran Sasuke. Oke, kembali ke saat ini.

Sasuke masih mengecek benda-benda dikamar Sakura. Ia terus menerus mengecek hingga tak menyadari bahwa suara gemericik air sudah berhenti.

Ketika ia mendekat ke rak yang berada disamping pintu kamar mandi, bertepatan dengan terbukanya pintu dan keluarlah seseorang yang hanya memakai balutan handuk.

CKLEK

-------

MY BABY CEO [SASUSAKU STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang