Chapter 19

1.2K 118 6
                                    

Sasuke terbangun akibat suara indah yang membuat tidurnya terganggu. Ia berjalan dengan penuh rasa berat hati kearah pintu. Namun naas, saat ia hendak membuka pintu, disaat itu juga wajah tampannya dan punggung kekarnya harus menabrak dinding dibelakang pintu.

Ia mengusap wajahnya. Rasa nyeri menimpa tulang hidungnya yang mancung nan indah. Ia meringis, apakah wajahnya akan baik-baik saja setelah kecelakaan?

Sementara sang pelaku pun memasuki apartemen tanpa rasa bersalah. Ia mulai mengobrak-abrik apartemen tanpa mengetahui bahwa pemiliknya sedang kesakitan dibalik pintu.

"SASUKE?!"

"SASUKE?!"

Setiap sudut apartemen sudah Naruto jelajahi. Dikamar Sasuke tidak ada, di dapur, di bawah meja, di bawah tempat tidur, di toilet juga tidak ada. Bahkan ia sampai mengecek kamar Sakura dan membuatnya berantakan. Satu-satunya yang belum ia cek adalah balkon.

Pikiran negatif mulai meracuni otaknya. Ia berpikir, apa Sasuke lompat dari balkon? Ia pun segera membuka pintu balkon dan berteriak kebawah.

"SAAAAAASSSUUUUUUUUKKKEEEEE!!!!"

Saking kencangnya, bahkan para penghuni apartemen yang lain keluar dari balkon mereka masing-masing dan melihat kearah balkon Sasuke untuk melihat siapa yang sudah berteriak sekencang itu? Bahkan rasanya apartemen ini sempat bergoyang.

Saat mereka melihat kearah balkon Sasuke, mereka tidak menemukan seseorang.

Kosong.

Tidak ada tanda-tanda ada orang yang sehabis berteriak dari tempat itu.

Apa yang terjadi?

Kini, hal itu menjadi misteri pertama di apartemen yang mereka tinggali.

Sementara sang pelaku? Kemana dia? Mari kita cek keadaannya.

"Mmmhhhh!!! Mmmmhhh!!!"

Oh, disana terlihat Naruto yang sedang meronta dari bekapan seseorang. Eh, tunggu, bekapan? What?! Naruto diculik?! Siapakah orang yang ingin menculik seekor rubah?

Tapi, perawakan orang itu terlihat sangat familiar. Mari kita teliti.

Rambut dark blue yang mencuat bagaikan bokong ayam, kulit putih bagaikan snow white, dan harum maskulin bagaikan tukang es kulkul. Itu... bukannya itu...
































... Sasuke?

Tunggu, apa yang dilakukan Sasuke? Bukankah sesaat yang lalu ia masih meringis di balik pintu. Apa yang terjadi?

[Flashback]

Sasuke meringis ketika wajah tampannya yang merupakan DNA khas Uchiha, kini hancur akibat sebuah pintu yang sama sekali tak hidup.

Sasuke meringis ketika merasa bahwa tulang hidungnya sepertinya patah. Ia juga merasakan sedikit perih dipunggung nya karena membentur dinding.

"SASUKE?!"

"SASUKE?!"

Ia seperti pernah mendengar panggilan itu, tidak, itu bukanlah panggilan lagi, melainkan teriakan.

"Naruto?" suara yang kecil Sasuke tidak akan sebanding dengan suara Naruto yang besar bagaikan terompet. "Apa yang anak sialan itu lakukan disini?!"

Saat hendak berdiri, saat itu juga ia mendengar teriakan yang sangat, sangat memekakan telinga dari arah balkon. Dan pastinya dia sudah tahu siapa pelakunya.

"SAAAAAASSSUUUUUUUUKKKEEEEE!!!"

Sasuke langsung berlari kearah Naruto. Ia pun langsung membekap mulut sang pria kuning tersebut. Naruto sih tidak malu, tapi ia akan sangat malu. Apa yang akan para tetangga pikirkan ketika mendengar teriakan dari apartemennya?

[End flashback]

"Mmmhhh!!! Mmmhhh!!!" Naruto terus saja berontak dalam bekapannya. "Berhentilah meronta, bodoh!"

Begitu mendengar suaranya, Naruto langsung berbalik begitu Sasuke menyingkirkan tangannya dari mulut seksi pria kuning.

Saat ia berbalik, ia melihat sosok Sasuke yang berantakan. Matanya pun mulai berkaca-kaca dan tak lama air liur, eh salah, maksudnya air mata tersebut tumpah bagaikan air terjun.

Srrrrrr!!!

"HUAAAAAA!! SASUKEEE! KAU SELAMAT HIKS!!!"

Sasuke yang masih diam ditempat tiba-tiba di terjang oleh Naruto, yang ia sama sekali tak tahu apa penyebabnya.

Ia sempat terkejut sehingga tak langsung melepaskan pelukan mereka.

"Ck! Apa yang kau lakukan, sialan!" umpat Sasuke seraya mendorong Naruto hingga terjengkang kebelakang.

"Ouccchhh..." Naruto mengusap bokong indahnya yang nyeri akibat terbentur lantai. "Apa yang kau lakukannn? Lihatlah, bokong seksi ku menjadi terluka karenamu." ucap Naruto sembari menunjukkan bokongnya kedepan wajah Sasuke.

BUG

Bukannya merasa kasihan, Sasuke justru malah menendang bokong Naruto tanpa belas kasih. Tadi bokong, sekarang wajah indah Naruto lah yang membentur lantai.

"Siaaal, wajahku yang tampaaaannnn!!!" Naruto meraba-raba wajahnya akibat terbentur. Ia yakin pasti sudah ada lebam di wajahnya.

Naruto pun menoleh ke arah Sasuke. "Sasukeee-chaaan, lihatlah apa yang telah kau lakukan? Kau membuat wajah tampan adikmu ini rusak. Huaaaaaaa~" setelahnya Naruto pun membuat ekspresi menangis.

Sasuke yang melihat tingkah Naruto pun langsung membuatnya mual. "Jangan panggil namaku seperti itu! Dan lagi, kau Uzumaki, bukan Uchiha. Aku juga tidak akan sudi punya adik bodoh dan jelek seperti dirimu!"

"What? Bukan adikmu? Hei, aku ini adikmu yang pasti lahir setelah dirimu wahai tuan muda Uchiha. Dan kita hanya beda ibu dan bapak saja kok."

"Oh, kau menganggap kau ini seorang Uchiha, bukan Uzumaki?"

"Bukan begitu. Hanya saja nama Uchiha lebih keren dari Uzumaki."

"Oh, begituuuu," seringai licik tercetak jelas diwajah Sasuke. "Apa kau mendengar semuanya, Bibi Kushina?"

"Oh tentu aku mendengarnya dengan sangat jelas. Ohohohohoho." suara seseorang dari seberang telepon.

"Suara i--what?! Kau?! Sejak kapan kau berbicara dengan ibuku?!"

"Sejak kau berkata bahwa kau lebih menginginkan marga Uchiha daripada Uzumaki." sahut Sasuke santai.

Naruto yang mendengarnya mulai berkeringat dingin. Dia tidak takut dengan apapun, kecuali ibunya. Ibunya itu lebih menakutkan dari hantu, tidak, berkali-kali lipat lebih menakutkan!! Sasuke sialan!!

Naruto pun langsung berlari keluar, ia harus segera pergi dari sana dan bersembunyi. Ibunya pasti akan mencarinya sampai keseluruh dunia.

"KAMPRET KAU, AYAM UKEEEE!!!!!!"

Sasuke menggeram. Seharusnya ia membunuhnya terlebih dahulu. Tapi langkahnya tiba-tiba berhenti, ia lupa untuk menanyakan alasan kenapa bisa ada silum rubah di apartemen muaaahhal nya ini.

Sosok seseorang pun muncul di kepala Sasuke. Ia mengepal tangannya dan...

"AWAS SAJA KAU, PINKY!!!"

Sementara disuatu tempat...

"Hatchuuuuuu!!! Aissh, kenapa aku merasa ada yang membicarakan ku."

MY BABY CEO [SASUSAKU STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang