Chapter 9

1.4K 161 19
                                    

Sahutan burung-burung diluar sana tak menjadi alasan penyebab Sakura bangun dari alam mimpinya, melainkan rasa mual yang menyerang perutnya.

"Hoeek.. hoeek.. hoeek.. ugh." ia mencuci mulutnya setelah mengeluarkan cairan bening, saat melihat cermin, wujudnya tertampil disana--walaupun wajahnya pucat. Ia beralih menatap perutnya yang belum kentara menggembung dan mengelusnya perlahan. Calon ibu tersebut tersenyum lembut, dan penuh kehangatan.

Beralih mengambil handuk dan mandi. Sakura berencana akan memasak sarapan, hanya untuk dirinya. Ia memasak sup, tak lupa susu ibu hamil rasa strawberry.

Jika ditanya, dimana Sasuke? Entahlah, pria siluman ayam itu mungkin masih bergelut dengan dua benda kesayangannya. Dan Sakura? Tentu saja ia tak peduli, bahkan ia langsung berangkat kerja tanpa membuatkan sarapan untuk suami barunya tersebut. Toh, dikontrak tidak tertulis jika ia harus melayani Sasuke.

Entah kenapa moodnya pagi ini sangat baik. Ia menjadi sangat bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bersama calon buah hatinya.

Seperti biasa, ia menaiki bus untuk sampai ketempat tujuan. Dan entah kebetulan atau apa, ia bertemu Itachi dan Izumi diparkiran kantor.

"Selamat pagi, neesan, Itachi-sama." ujar Sakura begitu ia mendekat.

"Pagi, Sakura! Dan.. kenapa kau masih memanggilku Itachi-kun dengan sama? Dia kakak iparmu, panggil saja seperti kau memanggilku." ucap Izumi.

"Tapi, itu akan terdengar tidak sopan."

"Heemm.. yasudah, panggil saja dia dengan sama jika dikantor atau sedang rapat. Tapi jika kita sedang berkumpul, panggil dia  niisan, oke?" ucap Izumi. "Kau tidak keberatan kan, sayang?" ia tersenyum pada suaminya.

"Tentu. Apapun untukmu, babe."

"Ish! Jangan menggodaku disini! Lihat, ada Sakura!" Izumi menggembungkan pipinya yang merona.

"Tidak apa-apa."

"It--"

"Ano, kalau begitu, aku permisi dulu, neesan." ucap Sakura yang merasa tak enak menganggu kemesraan dua pasangan itu.

"Yasudah." ucap Izumi. "Dan kau! Antarkan aku pulang! Aku sudah tidak ingin disini lagi!"

"Tapi aku harus bekerja, sayang."

"Pekerjaan bisa ditunda."

Akhirnya, tak ada pilihan lain selain menuruti ucapan Izumi. Ia memilih tak membuat ibu hamil muda itu mengamuk.

Mood ibu hamil memang mengerikan.

Mereka berdua menaiki mobil sedan hitam dan melaju pulang kerumah.

o0o

"Sakura!!"

Rasanya ia baru masuk kantor, tapi sudah menjadi sasaran sahabat babi kesayangannya.

"Apa?" jawabnya malas. Ia tahu, Ino pasti akan bertanya seperti wartawan.

"Kenapa kau tidak bilang padaku jika kau mengenal adiknya Itachi-sama?! Saat aku tahu, kau sudah menikah! Astaga, kau benar-benar jahat pada sahabatmu ini!"

Oh tuhan, telinganya seperti sudah mau pecah mendengar ocehan Ino. Tapi, jika ia meninggalkan Ino tanpa jawaban, gadis pirang itu pasti akan dua kali lebih menyebalkan lagi.

"Sakura!"

"Akan kuberi jawabanku saat pulang nanti."

"Kenapa nanti?! Kenapa tidak sekarang saja?!"

"Astaga, pig! Kau bodoh atau apa? Ini masih jam kerja dan kau mengganggu mereka mengerjakan pekerjaannya."

"Huuh! Baiklah! Kutagih saat pulang nanti." ucap Ino dan  berjalan menjauh. "JANGAN MENCOBA UNTUK KABUR!!"

"Tidak akan."

Setelah perdebatan dengan Ino, ia melangkahkan kaki menuju ruangannya. Seperti biasa, rapi. Ia mulai mengerjakan pekerjaannya seperti sebelumnya.

o0o

Waktu pulang. Waktu dimana ia akan beristirahat dan berjuang diesok hari. Dan tentu saja waktunya untuk menuntaskan rasa penasaran Ino si babi.

"Jadi?" baru saja datang. Tapi Ino sudah langsung menyerbunya.

"Dengarkan aku, dan jangan menyela." ucap Sakura yang diangguki Ino. "Itu semua bermula saat aku pergi rapat dengan Mangekyou Company, saat itu aku lupa membawa berkas yang diperintahkan. Jadi, Itachi-sama menyuruhku untuk memberikannya saat rapat telah selesai. Uzumaki Naruto, asisten dari CEO Mangekyou Company, ia mengabariku dan menyuruhku untuk membawa berkasnya ke apartemen. Dan saat di apartemen, aku tak menemui pria itu, tetapi aku bertemu pria asing. Pria asing tersebut menarikku dan memerkosaku di kamar apartemen. Dan pria asing itu tak lain adalah CEO Mangekyou Company, Uchiha Sasuke, adik dari Uchiha Itachi." jelas Sakura. Ia menunggu reaksi Ini yang kini tak menampilkan apapun. Tapi setelah beberapa...

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Dan--





Hai, up lagi nih. Btw, aku mau nanya. Nanti dibeberapa chapter kedepannya, pasti Sakura akan merencanakan permainan untuk Sasuke. Kalian boleh bantu aku pilih salah satu permainan dari dua ini :

a. Tunjukkan betapa seksinya ibu hamil sampai Sasuke tersiksa karena hasratnya sendiri


b. Ganggu dia ketika membawa seorang wanita malam ke apartemen

Silahkan bantu pilih ya..

MY BABY CEO [SASUSAKU STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang