Sakura pulang ke apartemennya, tidak, itu bukan apartemennya, melainkan apartemen mereka. Hanya sebuah bangunan yang menjadi saksi bisu tentang apa yang telah ia lalui bersama suami sahnya tersebut.
Saat ia hendak meletakkan sepatu di rak sepatu, ia melihat sepatu kerja Sasuke. Alisnya pun terangkat, apakah si brengsek itu sudah pulang?
Sakura berpikir seperti itu karena keadaan apartemen ketika ia masuk masihlah gelap, belum ada yang menyalakan lampu yang akan menjadi tanda bahwa ada makhluk hidup di bangunan ini.
Setelah meletakkan sepatu, ia pun pergi kearah saklar lampu yang berada di ruang tengah. Dan.. jeng, jeng, jeng.
TAP
Terpampang lah Sasuke yang ruhnya berada di alam mimpi, sementara tubuhnya berbaring disofa dengan bekas kaleng bir. Sakura mendelik, apakah pria ini tidak tahu bahwa aku sedang hamil?!
Semenjak hamil, tak hanya tenaga yang cepat terkuras, tetapi juga indra perasa dan indra penciumnya menjadi lebih sensitif, bahkan bau badan Ino saja dia bisa menciumnya. Apalagi ini? Sungguh aroma yang kuat dari kaleng bir itu.
Sakura menutup hidungnya, ia tak ingin anaknya terpengaruh karena aroma yang disebabkan ayahnya itu.
Eits, jangan salah. Walaupun Sakura sering menjahili Sasuke, tetapi ia juga masih seorang manusia yang mempunyai hati nurani. Ia pergi ke kamar Sasuke untuk dan kembali lagi bersama selimut ditangannya. Ia pun sedikit mempunyai ide.
Sakura merapatkan kedua kaki Sasuke di atas sofa, ia lalu menumpukkan tangan Sasuke di atas pria itu, dan kemudian Sakura menyelimutinya sampai kepala.
Dan.. taraaaa...
Lihatlah.. Sasuke seperti mayat yang berada di kamar mayat. Sakura tersenyum puas melihat hasil karyanya. Ia pun mulai membersihkan kekacauan yang disebabkan Sasuke, dan kemudian membersihkan badan, lalu tidur.
•o0o•
Cittt...ciittt..cittt..
Suara burung berkicau mulai membangunkan Sakura, ia duduk sebentar dan mulai merenggangkan tubuhnya, setelah itu ia mengambil handuk dan pergi mandi. Saat akan kedapur, ia melihat Sasuke masih tertidur di sofa dengan keadaan seperti semalam.
Sakura tak memedulikannya. Ia langsung berlalu kedapur dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan bayinya.
Sakura saat ini sudah selesai sarapan, tetapi Sasuke masih saja tertidur. Ia mulai terheran, Orang ini tidur atau mati?
TING!
Tiba-tiba saja sebuah ide cemerlang hinggap di otaknya. Ia mengeluarkan ponselnya dan mulai mendial nomor seseorang.
Drrrrttt... Drrrrttt...
"..."
"Oh, halo?"
"..."
"Umm, sebenarnya aku punyai suatu hal yang ingin kuberitahu padamu."
"..."
"Ini tentang Sasuke."
"..."
"Yaa,"
"..."
"Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakannya, tetapi aku rasa Sasuke sedang tidak baik dalam tidurnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY CEO [SASUSAKU STORY]
Romance[Sasusaku] Sakura yang hendak mengantarkan berkas, harus terjebak bermalam dengan bos dari rekan bisnisnya. Lalu, saat dia dinyatakan positif hamil, apa yang akan dilakukannya?