Sulitnya berteman

6 0 0
                                    

Aku memasuki jalan yang diapit gedung perpustakaan dan asrama putri, menaiki tangga dengan bentuk huruf Y, aku duduk dibangku barisan ke 3

"Aku boleh duduk disini" Aku mengangguk tanpa menoleh siapa dia, saat aku menoleh

"Teaaa" aku kaget

"Meyyii" teriaknya

Kami berdua berteriak senang bisa sekelas, yang dari awalnya bertemu saat pendaftaran PPDB, lalu saat MPLS kami tak bertemu sama sekali

Saat itu aku memiliki teman dan aku memanggil mereka dengan sebutan Teaa, Ochobot dan burung puyuh, kami kemana-mana selalu ber4

Sampai pada akhirnya kami dipisahkan oleh cricle pertemanan yang berbeda, Husti selalu bergabung dengan teman yang sevisi dengannya, Ochobot berteman dengan yang pintar semua, Burung puyuh dia pendiam jadi bergabung dengan yang pendiam lagi sedangkan aku adalah yang paling netral tapi aku tidak bisa bergabung dengan orang-orang yang pintar, aku rasa mereka yang tidak menyukaiku, karena aku bodoh-,

Begitulah sekiranya awal dan akhir kami ber4, aku selalu gabung dengan siapapun kecuali dengan geng pintar, tapi akhirnya ada yang mau temenan sama aku, aku berteman dengan orang cerdas, dia perempuan saat PPDB passing gradenya berada di 3 besar, dia menerima aku apa adanya, ketika aku kesulitan dalam perhitungan dia yang sabar menuntunku, tapi itu hanya dekat di kelas tidak untuk diluar kelas,

Aku rasa untuk berteman dekat dengan orang di Jurusan ini sangat sulit, begitupun aku pernah mendengar kakak tingkatku yang mengalami hal yang sama denganku, padahal dia pintar tapi tidak ada yang mau berteman dengannya,

___________

Sebulan berlalu, tidak ada yang benar benar ingin berteman denganku dikelas, suasana masih netral, aku masi sebangku dengan Tea,

Jujur aku risih sebangku dengannya, yang selalu bertanya kepadaku setiap menitnya mengenai pelajaran yang berlangsung, bukan aku tidak mau membagi ilmu, tapi yang dia tanyakan adalah

"Meyii udah belum aku liat" ucapnya hampir disetiap menitnya, dia hanya ingin menyalin tugasku, jika sehari sekali dia bertanya seperti itu aku tidak keberatan tapi jika setiap menit aku benar-benar risih, coba bayangkan ketika kalian nulis teman sebangku kalian bermain hp di kolong meja lalu setiap menitnya bertanya ingin menyalin tugas kalian, menyebalkan bukan?

Aku juga sering adu mulut dengannya karena prihal tugas, tapi setelah itu kami normal kembali

3 years of my real lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang