TAK ADA YANG MENARIK

3 1 0
                                    

Yaaaa
Sudah lama aku tidak membuka aplikasi dengan latar jingga ini, saat itu aku sibuk, bahkan sampai saat ini sesekali aku lupa akan adanya aplikasi ini di ponselku, maaf.

Aku lanjutkan kisah ini

Seperti judul yang sudah dibaca "TIDAK ADA YANG MENARIK" padahal setiap harinya ada banyak momen berharga, tapi minggu itu aku benar-benar merasa semua hampa,

Aku merasa sudah malas untuk berangkat sekolah, Teman-teman dengan ambisinya yang tinggi mengejar nilai, kakak kelas yang rese, senior organisasi yang apa-apa harus diikutin, "usbdusvhsbshsjjshshnsh" ingin aku berkata kasar tapi tak bisa

"Saw gua langsung ke laut ya" Ucapku, Maksud laut disini adalah lapangan utama

Sawal melempar tatapan sinis kepadaku,

Tiba-tiba ada yang menarik tas ku dari belakang dan menyeretku berjalan dengan tadosnya

"Gaaa.. Gaaa.. Enak aja lu langsung ke laut, yang jaga gerbang siapa hahhh??"

Aku hanya respon dengan tatapan malas,
"Huffttt kek gada orang aja sihh" Ucap batinku,

Aku mendumel sepanjang jalan dengan posisi tas ku yang masih dalam genggaman dua manusia menyebalkan, aku merasa seperti buronan.

"Lu tuh gk bisa langsung ke lapangan, tau diri sih, lu siapa"  Siska menyeramahiku

"Emang gua siapa?"

"Yaa ngaca lah derajat lu siapa" Dengan nada ketus Fisa menimbrung

Aku menggibaskan tangan mereka yang masih memegang tas ku,
"Denger yaa gua disini anggota, gua masuknya divisi kedisiplinan, kalo kaya gini tugasnya divisi keamanan, lo pada salah tempat tau ga pake nyuruh gua jaga gerbang lagi" Dengan kesabaran yang masih diambang batas normal

"Lahh bodoamat mau divisi keamanan, divisi makanan, divisi keharmonisan, terserah gua maunya ada lu disini" Siska tak kalah ngegas

"Yaudahh gua pulang aja sekalian gk usah latihan" Ucapku pasrah

Mau bagaimanapun aku selalu mendapat tugas yang tidak sesuai dengan jabatan ku

"HAHAHAH MANA MUNGKIN SELIMUT TETANGA" Gelak tawa Septi dari belakang, "gk percaya gua lu balik"

Aku malas berdebat, sudah ku bilang ini tidak ada yang menarik, sudah seminggu setiap harinya seperti ini, latihan hanya begitu begitu aja, push up, bending, setengah bending, lari, yaa memang bagus untuk kesehatan fisik tapi gk untuk kesehatan mental, nambah tinggi kaga kurus iya, ditambah muka makin glowing in the dark, sampai aku kadang bingung, orang yang naksir sama aku ko bisa yaa padahal udah kecil, item, burik, jutek lagi.

Aku terlalu ambisi mengejar mimpi, sepahit-pahitnya di Organisasi aku gk bisa tinggalkan latihan sehari aja

Atau aku akan ketinggalan cerita ketika mereka bercerita tentang latihan hari itu

Setelah jaga di gerbang kita semua menuju lapangan utama, berbaris dengan gagahnya (sok gagah sii) melaksanakan latihan seperti biasa, tapi lebih banyak siraman kolbunya siih dari senior

Selesai latihan kita berkumpul untuk melaksanakan evaluasi dan diskusi, yaa seperti biasa diisi dengan amukan Bulu dan Palu (Bu Lurah & Pak Lurah),

Evaluasi selesai aku langsung bergegas menuju parkiran dengan pikiran campur aduk, pandanganku menunduk entah rasanya pahit aja gitu jika pandangan dialihkan kedepan

"Mel selesai latihan?"

Anggukan adalah respon termaksimal saat itu, sampai pada persekian detiknya aku menyadari bahwa itu suara asing ditelingaku

Langsung aku berbalik badan untuk melihat siapa orang yang menyapaku tadi

"Aaa shittt" Aku meringis, dia juga berbarengan denganku membalikan badannya

Dia tersenyum begitupun aku yang membalas dengan senyum canggung, aku tau mukanya tapi aku tidak tau namanya, mengapa banyak yang tau namaku? Aku tidak se famous itu disekolah,

tak banyak pikir panjang aku mulai meninggalkan parkiran dengan santai, lagi lagi bertemu dengan orang yang menyapaku tadi di depan kantin

"Mel senyum geh baeud aja" Ucapnya sambil tertawa kecil, peduli setan aku langsung tancap gas

Sepertinya dia yang akan kuceritakan di part selanjutnya,



3 years of my real lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang