19. Hanindita macan PD

32 7 3
                                    


"Elo sejak kapan pacaran sama Kak Radeva?" Tanya salah satu teman kelasnya membuka pertanyaan.

Jam istirahat kali ini Cemara memilih untuk diam di kelas saja. Barusan Bella mengiriminya pesan bahwa di kantin ramai anak-anak yang membicarakan mengenai cinta segitiga antara ketua PD, anggota PD dan tanggung jawab PD. Cewek itu juga bilang kalau lebih baik Cemara diam saja di kelas, nanti dia yang akan membelikan makanan untuk Cemara.

Cemara ya cuma nurut aja...

Tapi kok malah mejanya dipenuhin sama anak kelasnya? Anak kelas sebelah juga jadi ikut-ikutan mendatanginya begini. Mengitari bangku cewek itu. Tatapan mereka agak kesal, kadang mereka tertawa kecil kadang juga seperti bergidik ngeri. Memangnya apa yang salah dari Cemara?

"Jawab!" Entah itu suara dari mana, tapi akhirnya mereka semua ikut menyoraki Cemara sambil sesekali memukul meja. Ingin meminta jawaban.

Cewek itu tidak tahu kalau ternyata fans Radeva sebanyak ini.

"Gue sama Kak Radeva gak ada apa-apa." Katanya menjelaskan, namun mereka semua malah seakan kesal dan tidak terima dengan jawaban cewek itu.

Mereka nanya, udah dijawab tapi kok gak terima.

"Terus kok Kak Radev bisa kenal akrab sama nyokap lo?"

Mana saya tahu saya kan batu.

"TERUS HUBUNGAN LO SAMA KAK IRZHY APA? LO SELINGKUH SAMA KAK IRZHY? GANJEN AMAT LO."

Ngomong aja kalau ketemu di PD, Chatan juga paling kalau nanya soal kasus.

"MENDING KAK RADEVANYA BUAT GUE AJA KALAU LO MASIH SUKA SELINGKUH GINI."

Ambil sono ambil, sekalian Irzhynya juga. Puyeng gue gara-gara lo tau gak.

"MURAHAN BANGET JADI CEWEK."

Murahan mana sama lo yang ngelabrak gue padahal Radeva lirik aja kagak!!!!

"WOI!!"

Seketika seisi kelas jadi melirik. Melihat dua orang cewek yang tengah berdiri diambang pintu dengan tatapan kesal. Seperti menantang untuk segera baku hantam.

Yang lain jadi menggigit bibir bawahnya, segera menyingkir setelah kedua orang tadi melangkah mendekati mereka.

Cemara yang sedaritadi berusaha untuk tenang ikut membulatkan mata, ikut terkejut juga akan kedatangan teman dan kakak kelasnya secara tiba-tiba.

Hanindita Pramudya, atau sapaan akrabnya Anin segera pasang badan diikuti Bella yang mengekor saja sambil memasang wajah kesalnya juga. Mau kesel aja dia tetep imut.

"Kalian ada masalah apa sama Cemara?" Tanya Anin membuka pertanyaan.

Yang lain jadi malah saling dorong untuk menjawab. Lagian siapa yang tidak takut kalau didatangi macan PD. Macan anggota PD ada empat, salah satunya adalah Anin.

"Jawab atau gue seret masalah ini jadi kasus pembulian?" Katanya mengancam kemudian melirik Bella yang ada di belakangnya, "Chat Rere, suruh ke sini, ada kasus buat dia."

Cewek-cewek itu langsung ketakutan setengah mati. Mereka langsung menggeleng-geleng berusaha agar diberi kesempatan. Salah satu dari mereka akhirnya maju. Namanya Angel, anak seangkatan Anin. Rivalnya juga.

"Gue cuma nanya hubungan dia sama Radev apaan. Gitu doang!" Ketusnya.

Anin yang sedaritadi terlihat kesal itu malah tambah kesal karena cewek itu terlihat sok berkuasa sekali.

Cewek itu jadi melirik, menatapnya sarkas, "Terus Cemaranya udah jawab gak?"

Semua diam.

Sunyi.

Bubble Gum (Lucas Yuqi) -hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang