24. Akhir kasus

40 5 21
                                    

Satu jam pelajaran berlalu, Cemara pikir kasus ini akan selesai setelah ia mengakui semuanya. Ternyata tidak.

Beberapa menit yang lalu Bu Ajeng juga sempat bertanya apa hubungan antara Cemara dengan Radeva dan juga Irzhy. Cemara hanya menjawab tidak ada, mereka hanya berteman. Sedangkan dengan Irzhy hanyalah sebatas senior dan junior dalam organisasi, tidak lebih.

Wanita itu kembali bertanya darimana pertama kali rumor itu tersebar. Setiap nama yang disebutkan oleh siswi-siswi tersebut, akan dipanggil ke ruangan ini untuk dimintai penjelasan. Hingga berakhirlah dengan dipanggilnya dua orang yang katanya berpengaruh atas informasi dari rumor yang tersebar.

Taci, anggota PD yang awalnya merupakan mata-mata sekolah. Karena dianggap tidak bisa menjaga kode etik spy, cewek itu akhirnya dipindahkan tugas menjadi anggota PD.

Iya, nama cewek itu disebut-sebut oleh beberapa oknum yang sempat dipanggil atas perintah Bu Ajeng.

Cewek jangkung itu ketakutan setengah mati, takut posisinya akan ditarik paksa lagi seperti dahulu dan berakhir dengan cewek itu tidak punya keduddukan diantara siswa siswi di sekolah.

"Banyak anggota PD yang ngeliat drama dari Cemara, Radeva sama Irzhy yang menurut saya agak janggal dan satu aliran sama informasi yang pernah saya dengar di kelas." Katanya berusaha classy. Tidak boleh ada yang melihatnya jatuh, ia tidak ingin lemah dimata siswi-siswi ini.

Bu Ajeng jadi mengubah posisi duduknya, seperti tertarik dengan seluk beluk rumor ini.

"Informasi apa?"

Cewek itu tersenyum iblis lagi, tidak terlalu mencolok, hanya ia yang bisa merasakan jeritan hatinya yang meronta-ronta. Akhirnya ia bisa menjebloskan temannya masuk ke dalam kasus ini, ia tidak ingin jadi tersangka utama sendirian.

"Karena saya teman kelas Radeva, jadi saya agak tahu sedikit informasinya dari temannya Radeva, Galang yang waktu itu pernah bilang kalau Radeva sama Cemara pacaran tapi katanya juga informasi ini jangan disebarin dulu sebelum Radevanya yang konfirmasi sendiri. Setelah saya lihat interaksi Cemara Radeva saat anak PD mau jenguk Bella, saya ngerasa kayak Radeva udah mulai mempublikasikan hubungannya, itu makanya saya berani ambil risiko."

Setelah ini kalian tahu siapa yang akan dipanggil Bu Ajeng?

Rere yang sedaritadi hanya dijadikan asisten pribadi Bu Ajeng segera berlari menuju kelas IPS, mencari Galang. Untungnya Rere tidak terlambat, jika terlambat sedikit saja maka cowok berisi itu sudah pergi entah ke mana.

"Elo... dipanggil... Bu Ajeng..." katanya sambil menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan.

"Gue? Galang apa Radeva anjim. Mana mungkin gue yang dicari Bu Ajeng." Tiba-tiba tangan Radeva melayang, menampol kepala cowok itu agak sarkas.

"APAAN ANJIM."

"Lo bilang gue anjim?" Balas Radeva nyolot, Galang hanya mendelik saja, pasrah dengan temannya yang bodoh itu.

"ELO ANJIR, GUE NUNJUK ELO, GUE LELAH DARITADI LARI-LARIAN NYARI KALIAN SEMUA. KENAPA SIH KALIAN HOBI BANGET NYARI MASALAH?!!" Racau Rere sudah emosi duluan sambil menunjuk Galang tepat di depan wajahnya.

Cowok itu jadi bertanya-tanya, "Lah, kok aku?"

"Au ah gelap." Kata cewek itu pasrah yang kemudian segera menarik paksa Galang yang ikut terseret oleh Rere. Cowok itu tidak memberontak, namun ia terus bertanya tentang alasan Bu Ajeng memanggil dirinya hingga membuat Rere misuh-misuh karena mulut cowok itu sangat berisik.

Radeva yang masih berdiri diambang pintu hanya melihat temannya yang pasrah saja ditarik begitu. Cowok itu jadi mengernyit, kenapa bukan dirinya yang dipanggil oleh guru senior itu? Padahal Galang tidak pernah membuat masalah dengan skala besar.

Bubble Gum (Lucas Yuqi) -hiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang