10

264 24 0
                                    

Happy reading:)











Langit sore hari ini sangat indah, membuat jeongwoo ingin berjalan di luar untuk menikmatinya.

Jeongwoo berpikir sejenak, mungkin ia harus membawa uang agar di jalan bisa memakan sesuatu.

Setelahnya ia berjalan keluar rumah dengan memakai turtleneck putih dan kemeja biru tuanya serta celana jeans yang berlubang dibagian lutut.

Jeongwoo berjalan cukup jauh tanpa semangat yang pudar. Ditangannya sudah ada es krim rasa vanila. Jeongwoo sampai di sebuah taman yang cukup sering ia kunjungi bersama seseorang dimasa lampau.

Jeongwoo mendekati kursi panjang di pojok taman tepat disebelah kiri kursi tersebut ada pohon yang cukup tua.

Lalu ia mendudukkan dirinya di kursi tersebut sambil menikmati es krim digenggaman nya dan langit sore yang menggantung diatas.

Saat sedang asik memandangi langit ciptaan Tuhan itu, suara klakson mobil mengalihkan pandangannya.

Mobil berwarna putih itu hampir menabrak anak kecil yang ingin mengambil bolanya di tengah jalan.

Untung juga ada seseorang yang langsung menarik tangan anak kecil itu, membuat kejadian tabrakan tidak berlangsung disana.

Jeongwoo bernafas lega, anak kecil itu masih bisa melanjutkan kehidupannya di bumi ini.

Setelahnya ia tersenyum tipis seraya memandang tangan kirinya yang sedikit berkeringat dingin.

Jeongwoo menghabiskan sisa es krimnya, lalu bergegas kembali ke rumahnya karena senja sebentar lagi akan mengundurkan diri digantikan oleh malam.

Jeongwoo berjalan menuju rumahnya sambil menggumamkan lirik lagu Orange milik boyband Treasure.

Tanpa ia sadari ada seseorang dengan Hoodie hitam yang mengikutinya tanpa sengaja karena arah mereka yang sama.

Langkah kaki seseorang tersebut terhenti karena Jeongwoo sudah memasuki pintu rumahnya.

"Langit yang indah, bye senja, sampai jumpa esok hari." gumam orang itu dan melanjutkan langkah kakinya.

*****



"Haruto, kenapa kau lama sekali?" Kalimat tanya menyapa Haruto yang baru memasukkan kaki serta tubuhnya kedalam rumah.

"Benarkah?" Tanya balik Haruto.

"Kau lihatlah sendiri, malam sudah kembali menyapa sebagian bumi." Chanyeol berjalan mendekat kepadanya.

"Aku melihatnya dan kau sendiri tau tempat itu cukup jauh." Kata Haruto sembari memberikan kantong kresek ke Chanyeol.

"Yaa suruh siapa kau berjalan." Chanyeol kembali menuju dapur.

"Panggil aku jika sudah siap." kata Haruto menuju kamarnya.

Akhirnya makanan sudah terpampang di meja makan. Sekarang Chanyeol akan memanggil adiknya untuk makan malam.

"Haruto cepat turun! Jika tidak dalam waktu 5 menit makanan sudah habis tak tersisa." panggil Chanyeol.

Mendengar teriakkan Chanyeol, Haruto segera turun melewati tangga dan ruang tamu untuk menuju meja makan.


Setelah adik kakak itu sudah duduk, mereka makan dengan sunyi yang melanda hanya ada suara pergerakan sendok dan garpu.

"Haruto, kau baik-baik saja?" Tanya Chanyeol membuka percakapan.

"Tentu saja, ada apa?"

"Orang tua kita besok akan datang."

"Ohhh, akhirnya besok rindu ini pudar."



My Friend | Hajeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang