Happy reading:)
Keduanya saling menatap hingga kalimat yang umumnya digunakan untuk tamu keluar dari mulut Haruto.
"Masuklah." Haruto melebarkan pintunya, mempersilahkan Jeongwoo masuk.
Jeongwoo melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah. Sudah lama sekali sejak terakhir ia memasuki rumah ini.
"Ohh Jeongwoo kemarilah." ibu Haruto memanggilnya untuk ke meja makan yang sudah penuh dengan makanan.
Jeongwoo duduk bersamaan dengan keluarga Haruto kecuali Ayah Haruto yang sedang pergi keluar.
Posisi duduk Jeongwoo berada di sisi kanan meja dan disampingnya ada Haruto. Setelah piring mereka terisi makanan, mereka memulai acara makan malam dengan tenang.
Selesai makan malam, mereka masih di meja makan tapi kali ini ada pembicaraan diantara mereka.
"Jeongwoo apakah ibumu ada dirumah?" Tanya sang mamah.
Sebelumnya Jeongwoo termenung tapi langsung sadar ketika mendengar suara yang menyebutkan namanya.
"Ohh tidak tante, ibuku sedang ada di desa." mamah Haruto hanya mengangguk lalu ia berdiri untuk berjalan menuju kamarnya.
Setelah kepergian sang mamah, keadaan dimeja begitu hening dan canggung, tapi Chanyeol yang tak tahan dengan keadaan canggung menanyakan sesuatu yang tambah membuat Jeongwoo gugup dan ingin pulang.
"Kalian... Sudah bicara? Emm maksudku memperbaiki hubungan kalian."
Jeongwoo berpura-pura tidak mendengar hanya melihat-lihat sekitarnya, sedangkan Haruto melirik sinis kakak satu-satunya itu.
"Dahlah terserah kalian." Chanyeol beranjak dari duduknya menuju ruang tengah.
Lagi-lagi hanya hening dan canggung yang menyelimuti keduanya.
"Haruto dan Jeongwoo kenapa kalian tetap disana? Ayo duduk disini saja." ucapan sang mamah ditangkap oleh indra pendengaran keduanya.
Haruto dan Jeongwoo berdiri menghampiri sang mamah serta Chanyeol di ruang tengah. Keduanya duduk di sofa yang berbeda.
"Jeongwoo ini oleh-oleh dari tante, salam ya buat kakak-kakak kamu dan ibumu." Mamah memberikan 2 paper bag berukuran sedang dengan warna biru langit.
"Makasih ya tante." kata Jeongwoo sembari menerimanya.
Setelah beberapa saat, Jeongwoo kembali berkata karena teringat besok malam ia akan berbicara dengan Haruto.
"Maaf tante, aku pulang dulu ya." lalu Jeongwoo berdiri.
"Ehh kok keburu sih, kenapa?" Bukan sang mamah yang bertanya melainkan Chanyeol yang ada disampingnya.
"Emmmmm besok sekolah." jawab Jeongwoo.
"Ohh ya sudah hati-hati ya Jeongwoo." setelah diizinkan oleh mamah kedua lelaki bertubuh tinggi itu, Jeongwoo berjalan keluar menuju rumahnya.
Tapi ketika Jeongwoo berada di depan pintu, seseorang lebih dulu membukanya membuat ia sedikit terkejut. Seseorang itu adalah ayah Haruto dan Chanyeol.
"Selamat malam Om, permisi..." Ucap Jeongwoo sembari berdiri disamping berniat mempersilahkan Ayah Haruto itu lewat.
Ayah Haruto menanggapi dengan tersenyum lalu mengambil sebuah amplop di saku celananya.
"Ini ambillah dan hati-hati ya." Lantas memberikannya pada Jeongwoo.
Jeongwoo tau sesuatu yang berada di amplop itu, tak enak menolaknya jadi ia mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend | Hajeongwoo ✓
Fanfiction(Revisi) "Maaf, mungkin aku bukan teman yang baik tapi bisakah kita selalu bersama?" 'Bersama dengan arti yang lain' sebenarnya apa sih hubungan mereka? Warning! Banyak typo. Gak jelas. Friendship/friendzona Gak srek, gak usah baca.