Happy reading:)
Haruto pulang dengan belanjaan ditangannya. Di garasi rumah terlihat mobil orang tuanya terparkir rapi. Haruto memasuki rumah perlahan dan ia menemukan sosok sang mamah di dapur yang sedang memasak.
Sebelum menghampiri mamahnya, Haruto menaruh tas dan belanjaan tadi di meja makan. Lalu ia dengan cepat memeluk sang mamah dari belakang.
"Miss you mah"
Mamah terlonjak kaget tapi setelah mendengar kalimat itu ia tersenyum.
"Mamah juga, makanya mamah disini"
Haruto melepaskan pelukannya dari sang mamah.
"Haruto pergilah ke kamarmu lalu mandi dan berganti baju, setelah selesai kita akan makan siang" ucap sang mamah.
"Baiklah"
Haruto lantas menuruti perintah mamahnya. Dalam langkah menuju kamarnya, ia menemukan ayahnya tengah menelfon seseorang.
Sejujurnya, Haruto sangat merindukan ayahnya itu tapi ia sedikit takut dan akhirnya Haruto memutuskan untuk mendekati sang ayah lalu memeluknya.
Tak lama pelukan ayah dan anak itu terlepas. Setelahnya Haruto beranjak ke kamarnya.
Tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut keduanya. Haruto terlalu takut dan canggung hingga hanya bisa memeluk dengan senyum tulus di bibirnya.
*****
"Haruto, kau baik-baik saja kan selama 5 tahun ini?" Tanya sang mamah.
Setelah selesai makan siang, mereka beristirahat di ruang tengah. Seharusnya mereka berempat tadi dengan sang ayah tapi ayah kedua anak itu keluar karena ada urusan.
"Tentu" jawab Haruto sembari menggenggam tangan mamahnya.
"Kau harus hidup dengan baik sayang, bahkan harus lebih baik dari orang tuamu" kalimat yang keluar dari mulut sang mamah membuat hatinya merasa bersalah.
"Tentu saja"
"Emmm apakah hanya Haruto yang ditanyakan keadaannya?" Tanya Chanyeol merasa sedikit sakit hati.
"Chan kuharap kau selalu baik agar adikmu tetap baik" Ucapan sang mamah dibalas anggukan kepala oleh Chanyeol.
"Baiklah sekarang Haruto kau istirahat ya nak, kau pasti lelah dan Chan apakah kau tidak ada kelas siang?"
Kedua laki-laki itu mengangguk, lalu pergi ke kamar masing-masing. Tapi sebelum Chanyeol memasuki kamarnya Haruto mencegahnya.
"Apa yang bang Chanyeol rencanakan?"
Chanyeol menoleh. "Apa maksudmu?"
"Perihal Jeongwoo" jawab Haruto sembari menatap kakaknya itu.
"Aku hanya membantu tuhan memperbaiki hubungan mu dengannya alias sebagai perantara saja" lalu Chanyeol masuk ke kamarnya.
Haruto hanya menghela nafas berat lalu juga masuk pada kamarnya.
*****
Jeongwoo memasuki rumahnya setelah sebelumnya makan disebuah cafe. Sunyi menyambut kedatangan Jeongwoo.
Rumahnya begitu sepi, ia melihat sekeliling rumahnya sampai matanya menemukan secarik kertas di meja ruang tengah.
Lantas Jeongwoo mengambilnya dan membacanya. Tak banyak kata dalam kertas itu tapi mampu membuat Jeongwoo menghela nafas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend | Hajeongwoo ✓
Fanfic(Revisi) "Maaf, mungkin aku bukan teman yang baik tapi bisakah kita selalu bersama?" 'Bersama dengan arti yang lain' sebenarnya apa sih hubungan mereka? Warning! Banyak typo. Gak jelas. Friendship/friendzona Gak srek, gak usah baca.