21. Legenda.

22 4 0
                                    

Kecemburuan pastinya akan selalu terkadang membawa masalah. Entah itu kecil atau besar, dan entah itu baik atau buruk. Namun, kali ini, berkat rasa cemburu dan permusuhan Fu Hao kepada Sekte Danau Malam.

Fu Hao mulai meningkatkan kultivasinya ketingkat yang lebih tinggi. Tentu Asura tak kalah dalam hal kultvasi. Malahan, sebutan monster para jenis masihlah terlalu merendahkan untuk Asura pandang.

Baru 5 jam setelah Asura bercerita. Dengan cepatnya dia menaikkan Kultivasinya hinga tingkat  Tembaga*6. Bagi Fu Hao, ini seperti tekanan mental tersendiri ketika melihat tuannya yang melebihi monster jenius itu sendiri.

"Tuan, kali ini. Tujuan kita menuju kemana?. Walaupun utamanya memang kabur, tapikan tujuan kedua pastinya ada bukan?." Tanya Fu Hao kepada Tuannya yang sedang bermeditasi di pinggir sungai.

Namun, pertanyaan Fu Hao di abaikan oleh Asura.

Fu Hao sadar, sepertinya dia bertanya di waktu yang salah. Namun, sebuah tekanan mental tersendiri seketika terasa kembali bagi Fu Hao ketika melihat kejadian setelah ini.

Boom

Bem.

Kultivasi Tembaga*7

Pondasi tubuh Tembaga.

"Tadi, pertanyaanmu tentang tujuan kedua kita, benar bukan, Hao'er?." Tanya Asura karena tadi terlalu samar untuk Asura dengan tentang pertanyaan Fu Hao.

"Ya, benar." Sebenarnya, Fu Hao ingin memanggil nama Asura, tapi dia masihlah canggung beberpa waktu ini.

"Tujuan kedua kita saat ini adalah, Turnamen Dunia Kultivator." Tersenyum pernuh makna, Asura mengatakan tujuan keduanya.

Sedikit menaikkan alis, Fu Hao terheran dengan niat terselubung dari tujuan kedua Asura. Tak tahan dengan rasa penasarannya, dia bertanya. "Apa tujuanmu yang sebenarnya, Tua..." Terhenti ucapan Fu Hao karena tiba tiba saja Asura berada didepannya dan memegang dagu dengan sedikit diangkat.

Dengan senyuman pembunuh hati wanita, Asura berkata."Bukankah sudah kubilang jangan memanggilku, Tuan?. Panggillah namaku!, jangan mengggunakan panggilan seperti itu lagi, oke?."

Seketika, Fu Hao terpingsan dan banyak darah keluar dari hidungnya.

Asura terkekeh dengan reaksi Fu Hao yang seperti ini ketika ia goda secara berlebihan. "Sungguh, menggoda gadis polos seperti dia sangatlah menyenangkan. haha."

Asura menggendong Fu Hao ala tuan putri menuju kedalam goa yang beberapa waktu ini mereka gunakan untuk beristirahat. Ia kemudian meletakkan Fu Hao di tempat yang biasanya digunakan oleh Fu Hao untuk tidur dan berjalan pergi meninggalkan Fu Hap menuju pinggiran sungai tempat dirinya tadi bermeditasi.

Asura menatap pantulan dirinya di permukaan sungai yang tenang.

"Walau sudah berjuta juta tahun berlalu. Namun tetap saja aku tak menyangka bahwa ini memang benar benar wajah asliku." Ujar Asura dengan menyentuh wajahnya dan tersenyum lemas.

Kenangan waktu dirinya hidup di bumi mulai kembali terulang secara tak sengaja.

Waktu dirinya berusia 10 tahun. Pernah satu kali dibully oleh 10 orang seperantaran dengan dirinya. Penampilan culun, tak terurus, dan seakan kuarng gizi. Itulah penampilan Asura pada maasa masa tersebut.

10 orang yang seperantaran dengan dirinya, mereka membully mengejek penampilan Asura yang layaknya gelandangan itu. Namun, kejadian selanjutnya. 10 anak tersebut seketika masuk kedalam rumah sakit selama lebih 1 bulan. Asura mematahkan tulang lengan 10 anak anak tersebut tanpa ampun dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.

System Online: The Best Imagination of UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang