26. Crooot.

101 3 2
                                    

Rasanya menyesakkan sekali, ketika kau bear benar tertolak rasa nafsumu yang berada di puncaknya.

Bagi Fu Hao, ini seakan seperti penghinaan sebagai wanita. Dirinya yang sudah menahan malu dan harga diri sebagai wanita. Dengan berpakaian pelacur dihadapan Asura, dengan mudahnya Asura menolak apa yang di inginkannya.

Asura orangnya terlalu malu bila berkaitan denan hal intim, bahkan, setelah apa yang dilakukan oleh Fu Hao. Asura menolak dengan tegas walau keinginan hasratnya meolak apa yang di katakannya.

Sakit Hati, Rasanya.

Setelah digoda berlebihan hingga pingsan berkali kali. Namun, Asura tetap tidak sekalipun merebut yang pertama kali selain hatinya yang terlanjur sayang.

Malam hari yang dingin di kamar penginapan Bulan Perak, Kota Tian Jin. Suasana antara Asura dan Fu Hao saat ini buruk, hanya hubungan Guru dan Murid saja yang masih terjalin. Asura yang terdiam pikirannya bimbang, sedangkan Fu Hao masih dalam keadaan meringkuk sedih di kasur sembari meratapi kesedihannya karena Asura sudah berkali kali menolaknya membalas perasaannya.

"Seharusnya, dari dulu aku tak melibatkan perasaan dikala waktu pertama kali kita bertemu... Ini terlalu menyakitkan, lah!. Hiks." Gumam isak tangis Fu Hao sembari menutupi tubuhnya yang hanya memakai lingerie dan menutupinya dengan selimut.

Sedangkan Asura. "Sebenarnya, apa yang ku khawatirkan?. Rasanya seperti lari dari kenyataan, menghadapi situasi macam ini." Begitu rumit perasaan Asura saat ini. Entah apa yang membuatnya menolak perasan Fu Hao, seakan, sebuah dinding tebal yang tak terlihat menghalanginya utuk menerima perasaan Fu Hao.

Dua insan yang dalam dua ruang berbeda tertutupi dinding kamar, saling meringkuk dengan alasan tersendiri.

Secara bersamaan dan kebetulan. Asura dan Fu Hao berdiri di depan pintu kamar masing masing. Kamar Asura dan Fu Hao saling berhadapan terpisah karena pintu dan jalan.

"Setidaknya, sebagai laki laki Aku harus bertanggung jawab."

"Setidaknya, kali ini aku ingin mengucapkan perpisahan."

Dua gumaman dari Asura dan Fu Hao ketika tangan mereka berdua memegang ganggang pintu kamar masing masing.

Terbuka pintu dan dua tatapan saling bertemu mengosongkan dan menghilangkan setiap pikiran yang ada di antara keduanya. Tak ada pembicaraan sama sekali diantara keduanya, hingga.

"Asura..."

"Hao..."

Secara bersamaan, Asura dan Fu Hao memanggil nama mereka masing masing. Keduanya kembali terdiam membiarkan lawan bicaranya untuk membiarakn bicara masing masing.

Setelah terdiam 10 menit tanpa ada pergerakan. Fu Hao yang hendak memulai berbicara. Tiba tiba Asura menerjangnya dan memeluknya dengan tubuh terasa gemetaran oleh Fu Hao.

"Hao... TIdak, Hao'er!. Apa boleh aku meminta permintaan maaf dari mu?. Setelah apa yang kubalas darimu..." Terdengar bergetar takut tak dimaafkan dari perkataan Asura.

Terbelak mata Fu Hao dengan ucapan yang dia dengar. setetes air mata mulai mengalir di pipinya. "Sayangnya, aku hanya bisa mengatakan tidak..."

Jantung Asura seakan ingin berhenti berdetak mendengar jawaban Fu Hao. pelukannya semakin erat seakan tak rela melepaskannya, namun, jawaban yang didengarnya. Adalah keputusan yang dipilih oleh Fu Hao.

'Yah, ini yang terbaik!.'

Dengan perasaan berat. Asura melepaskan Fu Hao  yang berada di pelukannya. 3 langkah mulai diambil oleh Asura dengan niat melepaskan kontrak tuan pelayan yang sudah terjalin oleh System Online.

System Online: The Best Imagination of UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang