Part 16: New Start

914 36 4
                                    

Oke... aku akan memulai semuanya lagi dari awal, lupain status ku sebagai pacar Edgar karena sekarang dia milik orang lain. Buat apa marah, lagipula itu tuntutan orang tuanya ko, huft..

Semenjak kemaren, rasa ini mulai tumbuh ke lain hati. Secepat itukah?

"Cie jomblo" ejek Dami yang melihatku sedang melamun

"Bacot"

"Jones"

"Banci"

"Kucrut"

"Kupret"

"Nek lampir"

"Sableng"

"Hii kecoa" ujar Dami sambil menyimpan benda hitam di pundakku.

"HIAAA KECOAA" aku melompat dari sofa dan mengambil kecoa itu (?) Dan aku baru sadar bahwa itu cuma gulungan rambut

"HUABABHAAHAVC UHUK UHUK" Tawa Dami sampe batuk batuk

"Huh rasain"

Aku pergi ke dapur tapi semuanya gelap.

Karena aku menyimpan tanganku di saku celana aku menyalakan lampu dengan kaki

"Lavar merajalela" Ucapku

Aku melihat ada tango di lemai makanan dan langsung memakannya

"Ihhh tango mauuu" kata Dami

"Abis hehe" Aku menunjuk bungkusan tango dan cengir cengir

"HUAAAA KENAPA DIABISIN" Dami menangis pura pura sambil berlutut di dramatis dramatisin

"Duh ni rumah makin gandeng aja" Ucap Ka Elen menuruni tangga. Sepertinya dia baru bangun tidur, liat aja penampilannya berantakan buduk gitu

"Ko lu buduk banget sih Len, mandi sono" Ujar Dami mengusir Ka Elen.

"Etdah ka, gitu banget ke pacar sendiri" Kataku

"Udah biasa Mer, da Elen mah kebal" Ucap Ka Elen sambil diseret Dami masuk kamar mandi dan dikunci dari luar oleh Dami

"HUAAAA DAMI JANGAN DIKUNCI DAI LUARRR!! MANA LAMPU DINYALA MATIIN LAGI, INI BUKAN TEMPAT DUGEM PLEASE" Teriak Ka Elen

Yap, saklar lampu kamar mandi memang ada di luar dan kulihat Dami menyala-matikan lampu kamar mandi sambil berjoget joget

Yah aku sih udah biasa ngeliat Dami dan Ka Elen kaya gini. Dami kan jailnya tingkat dewa, Ka Elen juga udah terlalu sabar. Sebenernya sih dua duanya jail. Jadi harus nya aku yang sabar. Udah punya temen yang sarap ditambah kaka sama pacarnya yang lebih sarap

"PAKETTT" Teriak tukang paket dari luar yang menggelegar

"Wadoh si emang teriaknya wedan" Ucap Dami

Aku berlari ke luar rumah menghampiri tukang paket itu

"Neng Emery Berald?" Tanya tukang paket

"Iya pak saya sendiri. Ini ada yang nitip paket ini buat neng" Ucap Tukang paket itu dan memberikan kotak kepadaku

"Darimana pak? Disini gaada alamatnya"

"Eh itu.. jadi pas bapak mau ngirim paket, ada yang ngeberhentiin bapak. Rumahnya deket dari sini tapi bapak lupa yang mana. Dia minta nitip paket ini buat eneng, bilang mau bayar lebih. Yaudah bapak mau hehe, da tadi yang nitip paketnya teh cowo tinggi, ganteng lagi duh"

"Ohh iya. Nuhun Pak"

Walaupun aku blasteran juga sundaku kental loh. Bukan susu kental manis

"Secret admirer lagi toh?"

Secret CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang