Part 17: Emery & Alan

971 39 5
                                    

Akhirnya sampe juga dirumah. Huft.. Alan sukses buatku jantungan azz..

"Assikkk seafood" Kata Ka Elen

"Upah?"

"Nih" Dami memberiku permen yupi dari saku celananya

"Ih kaka mah-yaudah deh makasih" aku memakan permen itu

Ka Elen dengan cekatan memindahkan seafood itu ke piring dan Tara! Semua sudah siap di meja makan. Party time! Eh dinner time!

Disini hanya terdengar ceplak-ceplak dan sruput-sruput. Wahh makan malam hari ini terlalu mewah wkwk

Lagi-lagi Ka Elen mencuci piring dan membereskan bekas bekas di meja. Wahh.. Ka Elen itu emang udah pantes banget jadi ibu rumah tangga. Oh iya, sebenernya Ka Elen sama Dami itu ga tergolong pasangan romantis tapi tergolong pasangan pelawak. Justru itu yang bikin tahan hubungannya, ngehibur satu sama lain terus jarang berantem tapi diem diem romantis(waktu tertentu). Jadi hubungan mereka tuh kaya sahabat dekat tapi sebenernya pacar kan lebih asik tuh daripada sok sokan romantis akhir akhirnya putus kan lebih nyesek.

Bahagia banget kalo nanti punya kaka ipar kaya Ka Elen wkwk

Aku merebahkan diri ke kasur tercinteh

"Hoammm" aku membuka mulutku lebar lebar tiba tiba ada lalat memasuki mulutku

"HUAA^=*'&/€'," Aku bergumam tidak jelas sambil menggeleng geleng kepala maksud mengeluarkan lalat

Huh akhirnya keluar juga, mau tidur ah. Tidur lebih awal lebih baik toh

Aku menutup mataku dan memasuki alam mimpi

◆◆◆

"Kha..Dha...meh" Ucapku memanggil Dami

"Situ napa" Tanya Dami

"Sha..rih..awan" Ucapku perlahan karena lidahku sangat sakit di gerakkan

"Mampus"

Aku menendang pantat Dami dan dia meringis kesakitan. Hari Ini aku tidak bisa banyak bicara, sungguh sakit banget mulut aku. Yang nyebelin tuh bangun bangun tiba tiba mulut sakit ternyata ada sariawan deket tenggorokan huaaaa

"Bagus dong, berarti hari ini Emer ga bawel" Kata Ka Elen

"Hu..aaaaa...aaa" aku berpura-pura menangis dan suara tangisanku tersendat-sendat gara gara sariawan ini

Dami menjulurkan lidahnya mengejekku

Aku mengambil kertas dan pulpen maksud mencoba berbicara dengam Dami

KALO NI SARIAWAN UDAH SEMBUH SIAP SIAP GENDANG TELINGA KAKA PECAH

"Jir serem banget lu Mer" Kata Dami membaca tulisan di kertas

Gantian aku menjulurkan lidah tapi mulutku terlalu sakit untuk mengeluarkan lidah

Aku kembali ke kamar dan mengambil obat sariawan lalu meneteskannya ke sariawan sialan ini. Buru buru aku mengambil sapu tangan dan menggigit nya untuk menahan sakit

"Hefufulwlfiabd"

"Inalillahi Mer. Segitunya nahan sakit, kaya lagi diculik aja"

" #*$£',@*$&"

"Makin gajelas ni anak"

"Kha..pher..geh"

"Iya iya kaka sarapan dulu yo babai"

HUAAA SAKITT, aku hanya bisa bergumam menahan sakit dan melompat lompat ga jelas

Seragam siap, tas siap, battery handphone penuh, okey sarapan

Kuturuni anak tangga dengan cepat, kulihat Dami memakan sarapannya dengan lahap. Ka Elen udah pulang ke alamnya eh rumah maksudnya. Mama Papa juga udah pulang, udah disiapin sarapan lagi sama Mama. Mantap dah

◆◆◆

Sampai di sekolah, aku membuka pintu mobil dan pamit ke Dami. Tumben sih pergi bareng Dami, abis lagi males naik sepeda hehe.

Kulihat semua mata perempuan dari yang culun sampe yang Jelalatan tertuju ke kaca mobil, siapa lagi kalo bukan ngeliat Kaka ku yang ganteng ini. Dami hanya mengacuhkan mereka dan tersenyum kepadaku lalu pergi dari sekolahku

"Kaka lu emang bener bener terkenal" Kata Katlin

"Hm"

"Mata mata mereka pada ngeliat Ka Dami dari kalian dateng sampe mobilnya pergi. Sekarang aja mobilnya udah ngilang masih dilatin"

"Setdah lawak"

"Hayu ah kekelas aja. Daripada ngeliatin mereka"

Cara bicaraku normal lagi padahal aku sedang menahan sakit sariawan ini. Duh sakietttt

Aku berjalan menuju kelas bersama Katlin, sesekali salim kepada guru, dan tersenyum kepada murid yang menyapaku. Apasalahnya ramah sama orang toh?

Aku lihat Alan dan Edgar sedang mengobrol

"Hai Lan, Gar" Sapaku

"Hai Mer" Ujar Edgar

"Eh Mer" Ujar Alan dan mengacak rambutku, aku balas mengacak rambut Alan. Yah tapi kan dia cowo. Rambutnya pendek

"Dah ah aku sama Emer ke kelas yo" Kata Katlin

"Eh iya. Bai" Aku melambaikan tangan kepada mereka dan pergi ke kelas

###

Alan POV

"Lu sama Emer cocok loh. Gue jodohin lama lama" Kata Edgar

"Baleg" Ujarku

"Ih baleg beneran. Kalo lo suka sama tu anak, gue bantu deh ngedeketin lo sama Emery"

"Hm"

"Yodah gue ke kelas dulu ya. Bye bro"

"Yoi"

Aku berjalan ke kelas dan duduk di sebelah Emery, tempat duduk ku masih di sebelah Emer loh.

"Ada pr ga?" Tanyaku

"Gaada kali" Jawab Emery

"Oke" Aku mencubit pipi kanan Emery pelan

"Paan sih cubit cubit emang kue cubit"

Aku tertawa pelan dan mengambil komik ku yang sudah lama tidak kubaca

Aku menyandarkan tubuhku ke tembok dan menutupi wajahku dengan komik, lebih tepatnya pura pura baca sih.

Diam diam aku menurunkan komikku dan melihat Emery sedang bermain handphone

Duh mukanya ko imut banget sih pengen dicubittt gemes

Saat dia melirikku, aku langsung menaikkan komik dan pura pura baca lagi

Saat pandangannya kembali ke handphonenya, aku menurunkan komikku lagi dan tersenyum melihat wajahnya

.

.

.

Secret CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang