💫💫💫
Wangi maskulin dari sabun mandi milik Johnny menyeruak ketika kamar mandi di buka, Tiana yang sedang memasak lantas menoleh kebelakang melihat Johnny yang keluar dengan sehelai handuk di pinggang nya dan rambut nya yang basah."Mandi kamu Jo?" tanya Tiana.
"Iya gerah banget semalem."
"Yaudah sana pake baju dulu."
Bukannya masuk ke dalam kamar, Johnny malah berjalan mendekati Tiana dan mengecup kening gadis itu.
"Morning babe."
"Dihhh"
"Morning kiss elah"
"Hahaha iya iya morning too bby"
Johnny tersenyum.
"Sana pake baju dulu deh." ucap Tiana.
"AW!!!" Johnny menjerit saat tangan Tiana memyubit pinggangnya.
"Sakit babe, cium bukannya dicubitin gimana sih."
"Cium mulu, sana sana."
"Bcs I'm addicted to your lips hehe"
Tiana mengacungkan tangan yang memegang spatula.
"Haha okay okay" Johnny pun berlari kecil menuju kamar.
"Babeee can you help me?" teriak Johnny dari dalam kamar.
"Gak mau modus."
"I'm seriously"
Tania mematikan kompor dan menghampiri Johnny.
"Apa siii... Oh shit!" umpat Tiana saat melihat darah banyak di telapak kaki Johnny. Buru-buru Tiana tutup lagi pintunya. Lemes.
"Oh god sorry sorry I forget." kata Johnny.
"Babe, bisa ambilin kotak p3k aja? biar aku yang beresin?" ucap Johnny di dalam sana. Tapi tak ada jawaban dari Tiana.
Johnny khawatir takut Tiana pingsan. Dengan kesusahan berdiri, Johnny meraih gagang pintu dan membukanya. Tak ada Tiana disana.
"Babe?"
"Tunggu disitu." respon Tiana.
Tak lama Tiana muncul dengan membawa kotak p3k dan sapu.
"You okay?" tanya Johnny sambil memegang lengan Tiana.
Tiana cuma ngangguk.
"Udah sini biar aku aja, kamu lanjut masak aja." Johnny meraih kotak p3k dari tangan Tiana.
"No!!! duduk disitu aja siniin kakinya."
"Kamu serius sayang?" tanya Johnny. Tiana mengangguk sambil membuka botol alkohol untuk membersihkan luka di kaki Johnny.