Two

2.7K 115 0
                                    

💫💫💫

Tiana terbangun dari tidurnya dan segera mengambil ponsel di atas meja, jam menunjukkan pukul 7 pagi dan masih ada waktu 2 jam sebelum kelas memasak nya di mulai. Jari Tiana mematung, bingung mengapa hal pertama yang dia lakukan saat membuka ponsel adalah mengecek isi chat dari Johnny, padahal jelas-jelas semalam dia menunggu sekitar satu jam demi balasan pria itu. Dan pagi ini terlihat disana dengan jelas bahwa pesannya telah Johnny baca.

"Bodo kenapa gue nungguin chat cowo itu, kenal aja kagak. Aduh Tiana lo udah gak waras." gerutunya kemudian menyimpan kembali ponselnya.

Tok tok tok

"Tiii bangun belum? ayo sarapan gue udah masak nih." panggil Shanon dari luar kamarnya.

"Udah sadar tuh anak." gumam Tiana.

"Udahhh bentar gue kesana."

Tiana segera membereskan tempat tidurnya dan melenggang keluar kamarnya.

Dilihatnya Shanon yang sedang menyiapkan sarapan dengan rambut panjangnya yang dia cepol asal-asalan. Berhubung hari ini hari minggu jadilah anak ini masih bisa nyiapin sarapan di jam 7 pagi.

"Tumben banget lo masak gini Non." ucap Tiana yang baru aja datang.

"Hehehe." cengir Shanon.

"Ketawa lo."

"Lagian ini salah si Lucas sih Ti."

"Ya lo juga mau-mauan di ajakin tuh anak, udah tau pasti nyusahin."

"Gue pusing banget tau seminggu kemaren di kantor banyak banget kerjaan."

"Btw, akhirnya lo bisa sendiri bawa gue ke lantai 10 ini."

"Pala lo sendiri, gue di bantu temen si Lucas. Lo engga inget emang semalem lo ditinggal si Lucas terus dititip ke om-om?" ucap Tiana sambil mengambil nasi goreng buatan Shanon.

"Hah yang bener? om-om? waah si Lucas bener-bener."

Shanon duduk di depan Tiana.

"Iya makanya gue bilang berhenti deh clubbing mulu udah tua juga."

"Hiburan kali Ti, emang lo engga kangen apa?"

"Sama sekali engga, hidup gue udah damai."

"Btw, Ten udah balik loh Ti. Dan dia sempet nanyain kabar lo."

"Bodo amat gue udah engga peduli orang itu."

"Sampe kapan Ti? Dia udah ngakuin salahnya dia juga mau minta maaf sama lo."

"Tapi engga sebanding sama sakit nya gue Non."

"Yang salah cowo lo bukan Ten."

"Tapi Ten bantu cowo brengsek itu."

Tiba-tiba pintu apartment mereka terbuka dan menampilkan pria yang semalem udah repotin Tiana. Lucas, dengan wajah tanpa dosanya dia masuk cengar-cengir sambil menenteng paperbag starbucks.

"Nih lo pada pagi-pagi udah pesen kopi aja." ucap Lucas sambil meletakkan paperbag tersebut. Tiana dan Shanon saling berpandangan.

"Lo yang pesen Non?" tanya Tiana.

"Kalo lo lupa gue engga suka Americano." jawab Shanon.

"Lah terus siapa yang pesen? Americano sama cake nih?" tanya Lucas sambil membuka isinya. Lucas membaca tulisan yang ada di cup Americano itu, "Good morning, Tiana." ucap nya.

"Buat lo nih Ti." kata Lucas.

"Lah dari siapa?"

"Ten kali." celetuk Shanon. Tiana melirik sinis Shanon, dari sekian banyak orang kenapa harus orang itu.

Elegiac | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang