Song recommendations : NCT Dream - Be There For You
💫💫💫
Satu minggu berlalu setelah kejadian Tiana yang diganggu peneror itu kini tak ada lagi kiriman barang atau pesan aneh padanya, entah semuanya telah berakhir atau mungkin tidak, yang pasti selama satu minggu ini tak ada yang mengusik dirinya.
"Tiii Johnny tuh" teriak Shanon dari kamar Tiana.
Ini masih jam setengah lima pagi dan Johnny udah nangkring aja di apartemen Tiana.
"Iyaaa sebentar." Tiana keluar dari kamarnya dengan setelan olahraga nya. Iya emang dari dua hari lalu Johnny memaksa Tiana buat ikut dia olahraga, Tiana sih mager tapi dia bosen tiap hari Johnny bawel banget, akhirnya Tiana mengabulkan keinginan Johnny.
Dengan menggunakan tangtop biru dan celana hitam selutut serta rambutnya yang sengaja dia ikat, Johnny malah melotot.
"Babe, seriously?" tanya Johnny sambil menunjuk Tiana dari atas ke bawah.
"Why?" heran Tiana.
"Mau lari sekitar sini doang kan? gerah Jo."
"Noooo, aku gak mau. Ganti sana." titah Johnny.
"Gak mau aku juga, gerah Jo please deh."
"Aku gak mau ya badan kamu di liat cowo lain."
"Astaga gue ngapain disini." Shanon yang lagi duduk di kursi makan kemudian bangkit membawa mangkuk berisi sereal itu.
Perhatian Johnny dan Tiana kemudian ke Shanon yang pergi dari sana menuju kamarnya.
"Bawa jaket aja Ti kenapa sih malah ribut, keburu panas. Sana sana, lo lagi Jo, lagian Tiana pake baju ini." omel Shanon sebelum masuk kedalam kamarnya.
Tiana paling bete sebenarnya kalo outfit nya udah di komen sama orang lain, gak tau aja kalo semaleman harus mikir besok pake baju apa dan yang mana.
Akhirnya Tiana mengalah dan memutar bola matanya ke arah Johnny, bete. Masuk ke dalam kamar dan keluar membawa jaket hitamnya. Berjalan mendahului Johnny tanpa berkata apapun. Dan seperti biasa, Johnny hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
Di dalam lift Tiana masih aja cemberut dan berdiri berjauhan dari Johnny. Dan perlu diketahui, justru hal seperti ini adalah kelemahan Johnny, melihat Tiana bete tuh Johnny gemes aja bawaannya.
"Manyun mulu aku bawa ke apart nih." goda Johnny.
"Siapa ya?" kata Tiana jutek.
"Serius nantangin? aku bawa mobil tau."
"Ya bodo amat."
Lift terbuka di loby apartemen tapi bukannya keluar, Johnny segera memijat tombol lift menuju basemen. Dan menggenggam tangan Tiana.