One

4.8K 158 0
                                    

Selamat datang di work aku yang kedua, hope you like it!!! Sebenernya masih galau buat publish cerita ini tapi bismillah aja dulu hahahah

💫💫💫

Gadis yang sedang membersihkan meja di depannya menghela nafas ketika panggilan telepon berdering di ponselnya.

"Lucas ini jam 12 malem gila." geramnya kemudian mengangkat sambungan telepon itu

Ti ke Wings sini si Shan teler parah.
ucap seseorang di sebrang sana.

"Bisa engga sih lo berhenti recokin gue tengah malem gini, gue masih di Cafe Cas. Anterin sendiri deh lo yang ajak tuh anak buat clubbing gue yang repot gila." omel gadis berambut panjang itu.

Gue gak bisa anterin dia Ti, tolonglah hehe. ucapnya lagi.

"Lo pesan taxi kek, gue masih kerja ini."

Ini anak udah teler gila lo tega sama temen sendiri.

"Lagian lo main ajak tapi gak mau tanggung jawab, tungguin aja tar gue kesana." putus gadis itu.

Thanks Tiana cantik, btw disini ada si Ten.

"Bodo amat."

Tatiana Maretha atau yang akrab disapa Tiana ini melempar lap yang dia pegang, selalu saja sabtu malam nya direcoki sama kelakuan dua sahabatnya yang hobi mabok sampe engga tau diri dan pria yang sedari tadi disamping nya melirik kearahnya kemudian mengacak gemas rambut Tiana.

"Ckck, ayo gue anter." ucap pria itu.

"Udah malem tau Ru." jawab Tania.

"Gapapa, lagian gue engga akan biarin lo pergi kesana sendiri kali Kak."

"Yaudah ayo cepet beresin." ucap pria itu.

Keduanya kembali dengan aktifitas sebelumnya.

"Gila emang gue punya temen udah pada tua bukannya tobat malah mabok terus kerjaannya."

"Kenapa lagi kali ini?" tanya pria itu.

"Haruto lo harus tau, gila gue cape banget temenan sama tuh anak, tapi kalo engga sama mereka gue sama siapa lagi." kesal Tiana.

"Biasa tuh si Lucas ngajakin si Shanon clubbing, bilangnya ngiangin stress tapi ujungnya gue yang stress." sambungnya.

"Hahaha si berisik, lagian Bang Lucas nya kemana?"

"Biasalah sama cewe."

Setelah membereskan pekerjaannya, Tiana bersama Haruto meninggalkan Cafe tempat mereka bekerja dan segera pergi ke Club yang udah Lucas kasih tau. Sebelumnya Lucas mengirim pesan kalo Shanon dia titipkan ke temannya yang ada disana, gila emang tuh anak gimana kalo temennya dibawa sama om-om hidung belang, mana lagi teler pula.

Tak lama mereka sampai di depan Club yang keadaannya sangat ramai. Haruto yang mengerti akan situasi hati Tiana, dia langsung paham.

"Gue yang masuk aja kak, lo tunggu disini aja." katanya yang hendak membuka helm yang dia pakai.

"Engga usah Ru, ini gue dikasih nomor orang yang lagi bareng Shanon kok." ucap Tiana.

"Oke gue tungguin kak."

"Engga usah, lo balik aja gapapa, besok ada kelas pagi kan? biar gue pake taxi aja lagian mana mungkin bareng mau dempet 3 gila aja."

"Santai aja kali."

"Ini udah mau jam 2 Ru, udah sana sana pulang." usir Tiana.

"Ngusir nih?" goda Haruto.

"Engga gitu."

Elegiac | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang