Part 41

454 51 10
                                    

Mikoto jatuh terduduk mendengar semua yang sasuke penuturan tentang masalalu dirinya dengan hiashi, ia benar - benar tidak menyangka putra bungsunya mengetahui semuanya.

Mikoto menangis sesegukan sementara fugaku terdiam seribu bahasa, ia merasa bahwa selama ini kebersamaan nya tidak ada apa-apa bagi sang istri dan ia merasa kecewa karna hal itu.

"aku tidak punya urusan apapun lagi dengan keluarga ini, aku pergi. " ucap sasuke berbalik

"TUNGGU!! " teriak mikoto

"kalau kau keluar dari rumah ini dan memilih gadis murahan itu, aku akan mencoret namamu dari daftar keluarga. " ucapnya sambil menangis

"aku tidak perduli, mau kau anggap aku sudah mati pun itu hak mu. "ucap sasuke dengan kata menohok lalu pergi dari kediaman  orang tuanya.

"SASUKE!! " jerit mikoto frustasi

Fugaku hanya menatap nanar istri nya yang menangis terduduk di atas lantai setelah kepergian putra mereka, ia sedih keluarganya pecah hanya keegoisan istri nya. Fugaku juga tidak percaya bahwa istri yang ia cintai selama ini tidak pernah membalas perasaan nya.

"Mengapa kau sekejam ini pada putra mu sendiri? " ucap fugaku dengan nada bergetar.

Mikoto masih menangis tanpa menghiraukan pertanyaan suaminya, baginya ia tak perlu menjawab semua itu sekarang.

"Demi dendam mu dan keegoisan mu, kau rela menghancurkan kebahagiaan putra kita dan membuat nya pergi jauh dari kita. " ucap fugaku dengan air mata mengalir di pipinya.

"Itu bukan kesalahan ku! " teriak mikoto menyangkal ucapan dari fugaku.

"Ini semua kesalahan dari wanita jalang itu!! " teriak mikoto lebih keras

"CUKUP MIKOTO! " ucap fugaku dengan suara menggelegar seisi rumah dengan sebuah tangan hampir mengenai pipi mikoto.

"Jangan pernah menyalahkan orang lain atas perbuatan mu sendiri mikoto." ucap fugaku menggeram mematahkan perkataan istrinya

Fugaku kemudian pergi meninggalkan istrinya yang tertunduk lesu, ia tak tau apakah ada rasa penyesalan di dalam hati istrinya itu. Fugaku lalu mengemasi barang-barang lalu memasukkan nya ke koper, sungguh ia butuh waktu sendiri saat ini.

" Kau mau pergi kemana? " tanya mikoto melihat sang suami membawa koper

"Aku perlu waktu untuk sendiri, "ucap fugaku tanpa menatap lawan bicaranya

"Kau mau pergi meninggalkan ku?! " ujar mikoto berusaha mengejar langkah kaki suaminya.

Fugaku menghentikan langkah nya dan terdiam sejenak sambari memejamkan matanya, meninggalkan istri yang begitu ia cintai memang sangatlah berat tapi ia juga belum bisa menerima kenyataan bahwa istrinya saat ini masih menyimpan nama laki-laki lain di hatinya.

"Kau lebih dulu meninggalkan ku sebelum aku meninggalkan mu mikoto. " ucap fugaku tersenyum getir

Mikoto terdiam seribu bahasa atas perkataan yang suaminya itu lontarkan, ia tak mampu menahan kepergian fugaku dan membiarkan pria itu pergi begitu saja.

"Kenapa aku selalu di tinggalkan orang-orang di sekeliling ku" bisiknya menangis dan terduduk di sofa.
.
.

Yugao duduk di meja kan sembari menunggu putri kesayangan nya ikut bergabung makan malam, semenjak beberapa hari lalu putri kesayangan nya itu tidak mau makan dan mengurung diri di kamar.

Yugao jadi khawatir dengan keadaan putri nya itu sekarang, ia kemudian beranjak dari kursi lalu pergi ke kamar shion.

Tok tok tok

"Shion... Bukan pintu nya nak.. Mengapa kau mengurung diri di kamar sampai berhari-hari dan tidak makan sama sekali. " ucap yugao di cemas

Tak ada sahutan dari dalam dan itu membuat hati yugao makin cemas, ia kemudian berfikir mencari cara untuk membuka pintu kamar putri nya.

"Cara satu-satunya aku harus mendobrak kamar ini. " yugao kemudian memangil supir pribadi nya dan menyuruh sang supir untuk mendobrak kamar anaknya.

Bruakkk

Pintu kamar terbuka setelah di dobrak sopir dan sedetik kemudian mata yugao membulat sempurna melihat keaadan putri terbaring di atas tempat tidur dengan kepala mengarah ke lantai.

"Shionnnn... " teriak yugao, ia kemudian masuk menghampiri shion dan menyentuh putrinya itu.

Yugao memegang wajah pucat anaknya dengan mata sembab akibat menangisi uchiha sasuke, lalu merengkuh tubuh putrinya yang lesu dan tak berdaya itu.

"Apa yang membuat mu seperti ini sayang.. Mengapa kau jadi seperti ini.. " ucap yugao memeluk dan mengusap wajah putrinya

Shion masih menangis tanpa suara  di pelukan sang ibu, ia seperti manusia tanpa nyawa saat ini.

Sementara itu sasuke membawa mobil dengan kecepatan penuh, entah apa yang ada dalam benak nya saat. Ia begitu hancur saat harus meninggalkan kedua orang nya, tapi ia juga tidak ingin meninggalkan gadis yang begitu ia cintai apalagi setelah mengetahui keburukan ibu nya itu.

" Hime.. " ucapnya sambil menyeka air matanya yang mengalir


Tobe Continued

Hallo minna san..
Gomene lama gak update selama beberapa tahun belakangan ini..
Terima kasih para pembaca yang masih membaca story gaje ini..

See you minna san

THE LOST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang