Part 2

2.2K 210 50
                                    

Di dalam kamar hinata tengah fokus membaca novel yang ia beli bersama Tenten tadi siang, air matanya mengalir begitu saja setelah membaca isi cerita novel tersebut.

"Aakkhh." Ringisnya

Tiba-tiba hinata merasakan sakit di bagian kepalanya, kedua tangannya memegang kepala yang teramat sakit

"Aarrgghh... Sakit.... Kepala ku sakit sekali, " Rintih Hinata

Hinata kemudian mencari-cari obat penghilang sakit kepala di dalamlaci namun ia tak menemukan obatnya disana.

Bukh

Karna kurang keseimbangan Hinata pun jatuh tengkurap di lantai

Puk puk puk

"Sakit sekali... Hiks hiks hiks. "

Hinata menangis sambil memukul kepalanya dengan kasar, agar sakit itu menghilang.

Hanabi keluar dari kamarnya dan turun kebawah mengambil beberapa cemilan di lemari es. Ketika ia ingin kembali kekamar yang sudah melewati kamar sang kakak, tanpa sengaja hanabi  mendengar suara ringisan orang kesakitan.

"Itu suara siapa ya." pikirnya

Hanabi melihat di sekeliling nya dan tak menemukan siapa pun kecuali dirinya.

"Mungkin hanya perasaan ku saja, " Gumamnya

Saat ingin melangkah kembali lagi-lagi hanabi mendengar suara ringisan, ia menajamkan pendengaran mencari asal suara tersebut dan ternyata suara itu berasal dari dalam kamar kakaknya.

Hanabi berdiri di pintu kamar Hinata lalu mengetuk nya

Tok tok tok

"Kakak kenapa? " Panggil Hanabi dari balik pintu

Hinata mendengar Hanabi memanggil dirinya, ia pun mencoba menetralkan suara ringisan nya.

"Kakak tidak apa-apa hanabi. " Jawab Hinata dari dalam kamar dengan suara sedikit bergetar.

"Sungguh? Kakak baik-baik saja. " Hanabi curiga mendengar suara kakaknya yang bergetar.

Hinata berusaha berdiri sambil memegang kepala lalu ia menyisir rambut yang berantakan dan menghapus sisa-sisa air matanya.

Sebenarnya Hinata masih merasakan sakit di kepala nya, namun ia harus terlihat baik-baik saja di depan Hanabi

Hinata berjalan perlahan-lahan menuju pintu kamarnya, sebelum membuka pintu ia menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.

Cklek

Hinata membuka pintu kamar, ia melihat Hanabi masih berdiri

"Lihat,, kakak tidak apa-apa kan? " Hinata memasang senyum palsu

"Sungguh, kakak baik-baik saja? " Tanya Hanabi memastikan, ia masih curiga setelah melihat wajah Hinata sedikit pucat.

"Uhm... Kakak baik-baik saja hana- Chan, lihatlah. "

Hinata terpaksa tersenyum tulus agar Hanabi percaya, sementara tangan kirinya meremas kenop pintu kuat-kuat sampai telapak tangannya memerah karna menahan sakit.

"Tapi, tadi aku mendengar suara ringisan kakak dari dalam kamar? "

"Oh itu... Tadi kepala kakak sedikit sakit, tapi sekarang sakitnya sudah hilang dan kakak sudah baik-baik saja. " Jelas Hinata sedikit berbohong.

Hanabi memandangi Hinata terus lalu ia percaya bahwa kakaknya tersayangnya memang baik-baik saja.

"Oh begitu, syukurlah kakak sudah baik-baik saja. " Ujar Hanabi lega, ia pun pergi kembali ke kamarnya.

THE LOST LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang