Pagi ini Hinata sarapan sendirian sebab Hanabi sudah berangkat kerja pagi-pagi sekali, ia makan sambil terbayang-bayang saat momen kebersamaannya bersama Sasuke dulu.
Hinata juga kembali teringat semua kata-kata dokter tentang vonis sementara penyakitnya saat ini.
Deringan ponsel membuat Hinata tersentak, ia melihat nama ibu Neji yang tertera di layar handphone nya dan menjawab panggilan dari ibu Neji.
"Iya, ada apa bibi, " Ucap Hinata
"Begini sayang, tou-san Neji akan membawakan untukmu dan Hina-chan tidak perlu memasak hari ini, " Ujar ibu Neji
"Uhm, terima kasih banyak buat makanan nya, " Ucap Hinata
"Tidak perlu berterima kasih sayang, " Ucap kaa-san Neji
"Kalau begitu bibi tutup dulu telfonnya karna bibi mau mengerjakan hal yang belum selesai dan jaga dirimu baik-baik hime sayang...jaa.., "
"Jaa bibi, "
Setelah sambungan telfon dari kaa-san Neji putus, Hinata kembali melanjutkan ritual sarapan paginya.
Selesai sarapan Hinata mendegar bel rumah nya berbunyi, Hinata sudah tau siapa yang datang dan ia bergegas membuka pintu.
"Maaf paman sudah merepotkan mu, " Ucap Hinata yang telah membuka pintu dan membiarkan otousan Neji masuk
"Jangan menganggap paman mu ini orang lain Hime, kau sama sekali tidak merepotkan untuk kami, " Ujar Hizashi sambil menaruh makanan di atas meja
"Sekali Terima kasih banyak paman, " Ucap Hinata
"Sama-sama sayang.. Jaga dirimu baik-baik sayang dan paman pamit pulang " Hizashi mengelus puncak kepala Hinata sayang dan beranjak pergi
.
.
.Siang ini Hinata kembali mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan hasil pemeriksaan kemarin dan ia masuk keruang dokter.
"Selamat siang dokter, " Ucap Hinata
"Mana walimu? " Tanya dokter
"Aku sendiri walinya dokter, " Jawab Hinata
"Keluarga mu? " dokter kembali bertanya
"Aku tidak punya keluarga dokter, sungguh.. Aku baik-baik saja dokter, " Jawab Hinata meyakinkan dokter
"Baiklah, kalau begitu silahkan duduk, "
Hinata duduk di kursi sambil memerhatikan wajah keseriusan dokter.
"Gambar ini adalah otak dari orang tua normal dan di sebelah sini gambar otakmu, " Ujar dokter memperlihatkan sebuah gambar otak di depan Hinata.
"Dokter, aku tidak tua, " Hinata mencela ucapan dokter
"Apa dokter sudah memiliki diagnosisnya? Apa hasilnya? " Tanya Hinata penasaran atas hasil tes
"Ini sulit di percaya.. Ini penyakit Alzheimer, "
Hinata sontak terkejut tak percaya atas apa yang baru saja ia dengar dari dokter yang ada di hadapan nya sekarang.
"Ti-tidak mu-mungkin dokter, saya baru 28 tahun dokter. " Ucap Hinata dengan suara bergetar
"Aku tahu.. Memang penyakit ini lazimnya hanya terjadi pada orang tua, tapi ada beberapa kasus yang menderita Alzheimer di usia 30 tahun dan dalam beberapa kasus juga ada 20 tahun jadi dalam hal ini tidak ada yang benar-benar terhindar dari penyakit Alzheimer, " Jelas sang dokter
"Apa tidak ada obatnya? " Tanya Hinata yang hampir frustasi
"Tidak ada obatnya untuk penyakit ini, tapi kita bisa memberikan obat untuk memperlambat kemajuan dari penyakit Alzheimer ini, "
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOST LOVE
RomanceKehidupan hinata penuh lika liku, kandasnya hubungan dengan Sasuke karna perselingkuhan., membuat Sasuke sang mantan membenci dirinya.. dan kenyataan pahit yang harus ia Terima atas diagnosa dari dokter terhadapnya.