{Side Story} Toko Bunga Yamanaka

2.1K 197 22
                                    

Hari Ibu.

Ya hari ini seluruh Konoha sedang menikmati libur untuk memperingati Hari Ibu. Banyak sekali toko yang menyediakan barang barang yang cocok untuk hadiah hari ibu.

Termasuk Toko Bunga Yamanaka.

Sebagai toko bunga terbesar di Konoha, saat hari ibu mereka selalu ramai oleh pembeli dari segala usia, mulai dari anak anak sampai kakek kakek, mereka biasanya membeli bunga untuk memperingati hari ibu Konoha. Tak jarang orang orang memesan jauh jauh hari agar tidak kehabisan bunga bunga berkualitas terbaik dari toko itu sampai sampai Ino kewalahan menanganinya dan harus mengimpor dari toko bunga lain bahkan sampai desa seberang.

Hari ini, seperti tahun tahun sebelumnya, toko itu juga kebanjiran pembeli. 

"Yo Inojin." sapa Boruto diikuti Himawari yang melambaikan tangannya.

"Ah Boruto Himawari - chan, kalian mau beli apa ?" Sambut Inojin ramah sambil tersenyum dari arah meja kasir. Di dalam hati, ia sedikit memuji mereka karena sudah menghampiri toko bunga pagi pagi sekali.

Benar benar rajin.

"Kami mau membeli setangkai bunga mawar." Jawab kedua bocah itu bersamaan

"Untuk Hinata - Baa - san ya ?" 

"Tentu saja."

Inojin mengangguk dan mengambilkan 2 tangkai bunga mawar yang terletak di sebuah pot besar yang berisi puluhan bunga mawar merah, tak jauh dari meja kasir.

"Ah tolong diberi pita dan kartu ucapan kosong, Inojin - Nii." ujar Himawari

"Ini uangnya Inojin, arigatou." Ujar Boruto sambil menyerahkan beberapa lembar uang dari dalam sakunya saat mereka sudah menerima apa yang mereka inginkan.

"Arigatou, silahkan datang kembali." Inojin melambaikan tangannya ke arah kedua bocah dengan manik yang sama itu

-----------000---------

"Sarada ? Kau kemari ? mau beli bunga untuk Sakura ya ?" Sambut Ino ramah. Siang itu sedikit mendung, udara benar benar sejuk sehingga Nyonya Yamanaka itu betah berlama lama di tokonya.

"Iya, tolong setangkai bunga mawar merahnya, Ino Baa - san" Gadis itu tersenyum sambil membenahi letak kacamatanya yang hampi merosot.

Ino mengangguk dan mengambilkan apa yang diminta putri sahabatnya "Bagaimana dengan Papamu ? apa dia tidak membeli bunga juga ?"

"Ino Baa - san bicara apa sih ? Papa kan bukan orang seperti itu, meski Papa hanya pulang dan tidak membawa hadiah apapun juga Mama sudah sangat senang, lagipula sejak awal itu adalah hal yang tidak mungkin bukan ?"

"Ya, aku yakin dia sampai pingsan" Ino tertawa saat membayangkan bagaimana senangnya sahabatnya saat melihat suaminya pulang dan jatuh pingsan. Ia tidak bisa membayangkan reaksi sahabatnya saat tahu suaminya pulang membawa setangkai bunga mawar untuknya.

Bisa bisa Ninja Medis yang sangat hebat itu masuk rumah sakit.

Sarada ikut tertawa "Baa - san benar, oh ya ini uangnya, arigatou."

------------000---------

Hari semakin sore, langit Konoha sudah berubah warna menjadi jingga meski masih terang. Ino terlihat membereskan tokonya setelah puluhan pembeli datang sejak pagi. Untuk catatan, Toko bunga Yamanaka buka sampai malam setiap hari, jadi Ino berinisiatif untuk membereskan kekacauan tokonya agar pelanggan nyaman.

"Temari !" Ino sedikit berteriak dari belakang meja kasir saat melihat Putri Suna yang kini sudah menjadi istri sahabatnya itu melewati depan tokonya.

To The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang