YOUNG MOTHER [END]✔

Part || 4

Arga menatap bintang-bintang langit malam dari balkon apartement nya, sudah dua minggu setelah kejadian itu ia pun sudah kembali ke US.

Tapi sebelum kembali ke US ia memerintahkan sekertaris nya untuk mencari informasi tentang Kanaya.

Dan ya karna ia hanya tau wajahnya saja, jadi agak sulit untuk sekertaris nya menemukan Kanaya, dan baru hari ini data-data tentang Kanaya dikirimkan oleh sekertaris nya ke US.

Perlahan Arga membuka map coklat yang berisi data-data Kanaya, disana juga terdapat foto Kanaya.

Arga memandangi foto Kanaya, entah mengapa jantung nya terasa berdebar-debar hanya dengan melihat foto Kanaya, ia jadi teringat kejadian malam itu.

"Oh ternyata putri dari keluarga Wijaya, tunggu... tunangan putra dari keluarga indrakusuma?"Arga meremas data-data itu, ia tak rela jika Kanaya akan menikah dengan pria lain.

"Tunggu aku dan akan kupastikan kau jadi wanitaku,"Ucap Arga sambil menatap foto Kanaya.

*****

Kanaya berjalan perlahan memasuki pekarangan rumahnya, dari kemarin tak ada satu orang pun yang kembali ke rumah sakit dimana Kanaya dirawat, jadi ia memutuskan untuk pulang sendiri kerumah.

Setelah memencet bel pintu rumahnya dibukakan oleh art rumahnya.

Ia memasuki rumahnya dan mendapati ayah, ibu dan adik tirinya sedang berada diruang keluarga sambil menonton film.

"Kanaya pulang,"Ucap Kanaya yang membuat mereka bertiga menoleh ke arahnya.

Ayahnya berdiri lalu menghampiri Kanaya dengan wajah dinginnya, sedangkan ibu dan adik tirinya tersenyum melihat itu.

Plakk...
Satu tamparan keras mendarat dengan sempurna diwajah Kanaya, yang tak lain berasal dari ayah kandungnya.

"ANAK KURANG AJAR! TAK TAU TERIMA KASIH, SAYA TAK PERNAH MENGAJARKANMU UNTUK MENJADI JALANG SEPERTI INI!!" Bentaknya, yang membuat Kanaya kembali meneteskan airmata nya.

"SUDAH TAU PUNYA CALON SUAMI KAYA RAYA, KAMU MALAH TIDUR DENGAN LAKI-LAKI LAIN DAN SEKARANG MALAH HAMIL ANAK HARAM ITU,"

"Ayah Kanaya gak tau, Kanaya dijebak ayah, waktu itu Kanaya pergi sama Feya terus...."

Plakkk....
Tamparan kedua kembali mendarat dipipi Kanaya, rasa sakit tamparan pertama padahal masih terasa, tapi hatinya lebih sakit dari sekedar tamparan itu.

"BERANINYA KAMU MENUDUH ANAK SAYA! PERGI KAMU DARI RUMAH INI!!"

Kanaya masih menunduk sehabis ditampar tadi rambutnya menutupi wajahnya, perlahan ia mendongak.

"Kenapa kalo Feya yang bukan anak kandung ayah, ayah bilang anak ayah sedangkan Kanaya yang anak kandung ayah gak pernah ayah anggap?"Ucap Kanaya dengan sorot mata yang amat terluka.