YOUNG MOTHER [END]✔

Part || 51

Arga mondar-mandir di depan ruangan dimana Kanaya operasi.

Ia sangat-sangat cemas dengan kondisi istri dan anaknya.

Disana juga ada Sindy dan Tria yang sedang duduk dikursi tunggu sedangkan Marsel dan neneknya sedang berada diruangan dimana Kenzo dirawat.

Untungnya Kenzo cepat dibawa kerumah sakit, karna demamnya sangat tinggi ditambah lagi kondisi badannya yang penuh luka serta lebam, ia juga sepertinya tak diberi makan disana.

Sudah 40 menit berlalu dan tak ada tanda-tanda dokter keluar dari ruang operasi tersebut, suara anak mereka pun belum terdengar.

Arga semakin ketakutan akan kehilangan istrinya.

Sekarang ini fikiran nya kemana-mana, ia memikirkan istrinya dan anaknya, belum lagi Kenzo yang belum juga sadarkan diri.

Sedangkan mama nya sendiri saat ini lagi dalam perjalanan kerumah sakit.

Mamanya memang tak tahu mengenai Kenzo dan Kanaya yang diculik, dikarnakan mamanya yang sedang berada di luar negeri, Arga juga memang sengaja tak memberi tahu nya karna takut mamanya akan jatuh sakit kalau sampai mendengar berita buruk ini.

Tapi apa boleh buat, Arga tak bisa lagi menutupinya.

Sedangkan Marsel dan yang lain tahu mengenai penculikan Kenzo, mereka juga membantu mencari Kenzo 2 hari belakang.

Tapi mereka sama sekali tak tahu kalau Kanaya juga ikut diculik.

Saat mendapatkan kabar dari Arga yang sudah berada dirumah sakit, mereka baru tahu kalau ada kejadian seperti ini.

Marsel awalnya sangat marah pada Arga karena tak memberitahu kejadian sepenting itu, tapi apa boleh buat semuanya sudah berlalu.

Arga yang sedari tadi mondar-mandir dikejutkan oleh kedatangan sang mama yang langsung menjewer telinganya.

"ANAK NAKAL! Kenapa gak kabarin mama kalau Kanaya sama Kenzo diculik."Ucap sang mama yang kesal.

"Maaf ma, Arga cuma gak mau mama khawatir."

"Ya ampun Arga gimana mama gak khawatir coba, sekarang keadaan Kenzo gimana?"

Arga terdiam mendengar pertanyaan mamanya.

"Arga jawab mama! Kenzo baik-baik aja kan."

"Kenzo baik-baik aja tante, tapi saat ini ia belum sadarkan diri dan masih dirawat."Ucap Tria menenangkan ibunya Arga.

Mamanya Arga dibantu duduk dikursi tunggu oleh Tria.

Matanya sudah berkaca-kaca mendengar keadaan cucunya saat ini, ditambah lagi menantunya yang sedang berjuang di dalam sana.

Tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruang operasi tersebut.

Mata Arga sudah berkaca-kaca ketika mendengar suara anaknya.