Plakk...
Satu tamparan keras mendarat dengan sempurna diwajah Kanaya, yang tak lain berasal dari ayah kandungnya."ANAK KURANG AJAR! TAK TAU TERIMA KASIH, SAYA TAK PERNAH MENGAJARKANMU UNTUK MENJADI JALANG SEPERTI INI!!" Bentaknya, sedangkan Kanaya hanya menagis tersedu-sedu.
"SUDAH TAU PUNYA CALON SUAMI KAYA RAYA, KAMU MALAH TIDUR DENGAN LAKI-LAKI LAIN DAN SEKARANG MALAH HAMIL ANAK HARAM ITU,"
"Ayah Kanaya gak tau, Kanaya dijebak ayah, waktu itu Kanaya pergi sama Feya terus...."
Plakkk....
Tamparan kedua kembali mendarat dipipi Kanaya, rasa sakit tamparan pertama padahal masih terasa, tapi hatinya lebih sakit dari sekedar tamparan itu."BERANINYA KAMU MENUDUH ANAK SAYA! PERGI KAMU DARI RUMAH INI!!"
Kanaya masih menunduk sehabis ditampar tadi rambutnya menutupi wajahnya, perlahan ia mendongak.
"Kenapa kalo Feya yang bukan anak kandung ayah, ayah bilang anak ayah sedangkan Kanaya yang anak kandung ayah gak pernah ayah anggap?"Ucap Kanaya dengan sorot mata yang amat terluka.
"SAYA TIDAK PERDULI SEKARANG KELUAR KAMU DARI RUMAH INI!"
"Tak ada yang bisa saya harapkan dari jalang seperti kamu, calon suamimu pun sudah membatalkan pernikahan ini."
"GAK! gak mungkin aku dan Satria saling mencintai, ia pasti mengerti jika aku menjelaskan nya."Ucap Kanaya histeris.
"Cih.. Kamu salah dia sendiri yang membatalkan pernikahan ini, kemasi barang-barang kamu lalu pergi!"Ucap ayah Kanaya lalu pergi.
Sedari tadi pertengkaran mereka berdua disaksikan oleh anak dan ibu yang tak lain adalah Feya dan ibunya.
Mereka tersenyum puas karna berhasil membuat Kanaya diusir dari rumah ini,
"Berarti Om-om tua bangka itu berhasil mah, tapi kenapa dia membohongi kita kalau dia gagal."
"Tak usah dipikirkan, mungkin ia tahu jika Kanaya akan hamil dan ia tak mau tanggung jawab."
"Hhh mama benar, malang sekali nasib wanita itu."Bisiknya.
Setelah melihat ayahnya pergi mereka berdua menghampiri Kanaya.
"Kenapa kamu begini, apa salah aku Feya, dari kecil aku selalu ngalah sama kamu tapi kamu malah jebak aku dengan cara kotor."Ucap Kanaya yang melihat Feya.
"Feya gak tau apa-apa kak, kan kak Kanaya juga tau kalo Feya waktu itu ke toilet tapi waktu Feya keluar toilet kakak udah gak ada."Ucap Feya dengan wajah polosnya.
"Jangan bohong kamu! Aku lihat semuanya, kamu bayar lelaki yang ngejar-ngejar aku malam itu."Ucap Kanaya dengan nada tinggi.
Plakk....
Satu tamparan lagi mendarat dipipi Kanaya, yang sekarang berasal dari ibu tirinya."Berani kamu berteriak pada anakku! Dasar wanita jalang!"
Kanaya terkekeh seperti orang kegilaan,
"Wanita jalang? Hhhh apakah kau sedang berkaca?"Ucap Kanaya.Seketika wajah ibu tirinya merah padam menahan amarah, saat kembali hendak menampar pipi Kanaya tangannya segera ditepis oleh Kanaya.
"Selama ini aku sudah menahan diri dan bersikap baik pada kalian, tapi camkan ini! Akan kubalas semua ini."
Ucapnya penuh penekanan.Kanaya segera beranjak pergi kekamar nya dan mengemasi beberapa pakaian yang bisa ia bawa.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hay hay hay👋
Aku kambek membawa cerita baru semoga kalian suka🎉Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, dengan vote dan komen....
Follow juga akunku!😂
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOTHER [END]✔
Teen Fiction⚠Follow dulu!! itung-itung parkirnya😂 Tak pernah terbayangkan bagi Kanaya jika ia harus menjadi orangtua di umurnya yang masih sangat muda, bahkan tak pernah terbesit sedikitpun jika ia akan mempunyai anak secepat ini. dan parahnya ia baru saja me...