Part || 30

29.7K 2.4K 80
                                    

Seperti janji aku di part sebelumnya, sebagai pengganti part kemaren yang katanya pendek banget, kali ini aku double up yah~

Jangan lupa tinggalkan jejak:D

Arga langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan Kanaya, begitu juga dengan Satria, Marsel serta Sindy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arga langsung menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan Kanaya, begitu juga dengan Satria, Marsel serta Sindy.

Marsel dan Sindy belum lama ini baru sampai dirumah sakit, sedangkan neneknya sengaja ia tak beri tahu dulu karna mengingat keadaannya yang memburuk akhir-akhir ini.

"Gimana keadaan calon istri saya dok?"

"Alhamdulillah keadaan ibu Kanaya sekarang sudah membaik, tapi seperti nya beliau trauma dengan kejadian yang dia alami, jadi saya harap keluarga nya dapat mendukung ibu Kanaya."

"Beliau juga masih belum sadarkan diri, walaupun beberapa kali mengucapkan kata maaf."Jelas dokter tersebut.

Arga mengangguk, setidaknya ia merasa lega karna Kanaya baik-baik saja.
"Boleh saya masuk?"

"Silahkan, tapi saya sarankan untuk jangan sampai berisik karna takutnya menganggu pasien, kalau begitu saya permisi dulu."Ucap dokter itu lalu berlalu pergi karna ada pasien lain yang menunggu nya.

Arga masuk keruangan Kanaya diikuti oleh yang lainnya.

Ia duduk di kursi yang ada disamping brankar Kanaya.

Wajah Kanaya terlihat damai walaupun kepalanya dan beberapa bagian tubuhnya diperban.

Arga mengelus pelan wajah Kanaya.

"Sayang, bangun yuk. Maaf karna gak bisa jagain kamu."Ucap Arga lirih.

Perlahan jari tangan Kanaya bergerak, ia pun perlahan membuka matanya dan menatap sekitar.

"Maaf ga, pak so-sopir hiks."Kanaya kembali menangis.

"Engga Nay, ini bukan salah kamu."

Arga memeluk Kanaya yang sudah menangis sesenggukan.

"Pak sopir gimana ga? dia selamat?"Arga terdiam mendengar pertanyaan Kanaya.

Karna terlalu mengkhawatirkan Kanaya Arga bahkan belum tau keadaan sopir pribadinya itu.

"Ini semua salah aku hikss, coba aja aku langsung tolongin pasti gak akan kaya gini hikss."

Arga menangkup wajah Kanaya yang sedang menangis sesenggukan, hatinya sangat sakit ketika melihat wanita yang ia cintai menangis seperti ini.

"Sayang kamu dengerin aku, apapun yang terjadi ini bukan salah kamu, aku udah utus anak buah aku buat nyelidiki kecelakaan itu."

Kanaya mengangguk namun ia masih saja sesenggukan dipelukan Arga.

"Bunda,"Ucap Kenzo yang baru saja memasuki ruang rawat Kanaya.

Kanaya pun menoleh pada sang anak yang, Kenzo menghampiri Bunda nya diikuti oleh ibunya Arga.

YOUNG MOTHER [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang