Angin malam menerpa wajah seorang wanita yang masih setia duduk di balkon walaupun hari sudah menunjukkan pukul 22.30 malam.
Dengan ditemani secangkir teh dan taburan bintang malam yang membuat suasana tenang baginya.
Kanaya memikirkan kembali tentang nasibnya selama ini.
"Kalau dipikir-pikir, selama ini aku memang selalu menurut dan tak melawan mereka, pantas saja mereka menganggapku wanita yang mudah disingkirkan."Ucap Kanaya sambil terkekeh pelan.
"2 minggu lagi yah," Guman Kanaya ketika mengingat acara pernikahannya yang akan di laksanakan kurang lebih dua minggu lagi.
"Kalau gitu harus cepat diselesaikan,"
*****
Pagi sudah menjelang, dan saat-saat seperti ini Kanaya sedang disibukkan untuk membuat sarapan serta menyiapkan keperluan anaknya.
Ia pun sesekali mengambil alih perkerjaan Sindy, seperti mengaduk adonan kue ataupun mengangkat kue yang sudah matang dari panggangan.
"Udah yuk kita sarapan dulu, kue juga udah semua tinggal nunggu panggangan terakhir."Ajak Kanaya.
"Iya kak, kalo gitu Sindy liat Kenzo dulu udah selesai apa belum siap-siap nya."
Sindy pun naik ke lantai atas, tapi baru saja ia ingin melangkah kearah kamar, pintu kamar sudah terbuka dan menampakkan Kenzo yang sangat menggemaskan dengan seragam sekolahnya.
"Eh Kenzo udah siap? yuk sarapan Bunda nya udah nunggu dibawah."
Mereka berdua pun turun ke lantai bawah lalu sarapan bersama.
"Sin, mungkin kedepannya aku gak bisa sering-sering bantuin kamu di toko, tapi kalo sempet aku pasti bantu kok."
"Gakpapa kak, Sindy bisa kok jaga toko sendiri lagian toko juga gak terlalu rame, kak Kanaya kan bentar lagi mau nikah pasti sibuk banget."
"Makasih yah Sin, kalo gitu aku antar Kenzo sekolah dulu yah."Pamit Kanaya yang diangguki oleh Sindy.
"Owh iya sekalian Marsel nya kodein dikit biar cepet ngelamar hhhh,"Ucap Kanaya sambil terkekeh lalu segera membawa Kenzo pergi sebelum ocehan Sindy keluar.
.
.Setelah mengantar Kenzo hari ini Kanaya berniat menemui ayahnya dikantor.
Ia tak bisa mengulur-ulur waktu, ia kesana hanya ingin memastikan jika ia tak akan menyesal mengambil keputusan ini.
Mau seburuk apapun perbuatan ayahnya ia tetaplah ayahnya.
Kanaya ingin memastikan untuk terakhir kalinya bahwa keputusannya ini benar.
Dengan langkah pasti Kanaya memasuki Kantor ayahnya.
"Maaf nona anda tak bisa masuk, tuan dan nyonya baru saja sampai jadi tak boleh ada yang mengganggu."Ucap seorang wanita menahan Kanaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOTHER [END]✔
Teen Fiction⚠Follow dulu!! itung-itung parkirnya😂 Tak pernah terbayangkan bagi Kanaya jika ia harus menjadi orangtua di umurnya yang masih sangat muda, bahkan tak pernah terbesit sedikitpun jika ia akan mempunyai anak secepat ini. dan parahnya ia baru saja me...