"Aster, jelaskan padaku?" ucap Antonio pada pria di depannya.
Ia sangat syok dengan tindakan tiba tiba adiknya. Rapat bangsawan langsung dibubarkan oleh Antonio karena perkataan adiknya. Kini dalam ruangan itu hanya ada dirinya, Aster dan satu lagi Felicia.
Dua orang yang ia introgasi menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah marah Antonio. Felicia sampai berkeringat dingin membayangkan dirinya akan dieksekusi mati jika ia menjawab dengan sejujurnya.
"Aster, kau tau aku paling benci dibohongi"
"Maafkan aku," sesal Aster.
Brak
Antonio menggebrak meja karena marah. Felicia semakin ketakutan dibuatnya. Ia langsung bersujud di kaki Antonio untuk memintak maaf.
"Yang Mulia, hamba bisa jelaskan semuanya," ucap Felicia dengan panik.
"Berdirilah Felicia, aku hanya ingin mengintrogasi bajingan ini"
"Yang Mulia, hamba bersalah"
"Berdiri!"
"Hei, membentaknya itu bukanlah hal yang benar karena dia satu satunya saudara perempuan kita," protes Aster.
"Felicia, berdirilah aku tidak marah padamu"
Mereka kembali duduk pada tempatnya masing masing. Tubuh Felicia masih gemetaran karena takut.
"Dia adalah adik kita dari ayah yang sama dengan ibu yang berbeda"
"Terus"
"Dia yatim piatu karena ulahku"
"Luar biasa," puji Antonio.
Ia bertepuk tangan dengan riang gembira sambil menatap tajam Aster.
"Akulah yang mengajarinya menggunakan sihir"
"Lanjutkan"
"Dia kesini sebelumnya ingin balas dendam karena mengira kaulah yang membunuh orang tuanya"
"Bukan aku yang bunuh kok," bela Antonio.
"Iya, bukan kau"
"Kenapa kau merahasiakan segalanya dariku?"
"Karena kau bodoh" jawab Aster dengan enteng.
Bugh
Antonio langsung menjitak kepala Aster. Keduanya tertawa tanpa sadar ada seorang gadis yang hampir terkencing di celana karena ketakutan.
"Felicia, pesta penyambutan seperti apa yang kau suka?" tanya Antonio.
"Maaf?"
"Kurasa pesta penyambutan yang super mewah paling cocok untuk adik perempuan kita," sambung Aster.
Felicia sedikit dibingungkan dengan percakapan dua orang tersebut. Ia padahal sudah membayangkan hukuman apa yang akan dia dapatkan dari tirani berdarah dingin yang hanya jinak jika ada istrinya.
"Apa kau tidak suka pesta?" tanya Antonio.
"Bukan begitu! Hanya saja, apa saya pantas menjadi adik kalian?"
"Tentu saja," jawab kompak dua pria itu dengan enteng.
Sejenak Antonio mengesampingkan tujuan awalnya. Ia menyiapkan pesta untuk penyambutan Felicia dan Aster secara bersamaan. Biasanya yang mengatur tentang pesta adalah tugas permaisuri.
Skip...
"Aku Antonio Giovarel de Mocassio, kaisar ke-17 Aesteler dengan ini mengundurkan diri sebagai kaisar dan menunjuk adikku, Asterodino Giodevan de Mocassio sebagai penggantiku"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ikanaide (On Going)
FantasyLanjutan dari cerita Penulis & Dunia Novel Saat Asyla menghilang banyak hal yang terjadi. Antonio yang merupakan seorang kaisar Aesteler sekaligus suaminya rela melepaskan gelar kehormatannya sebagai bangsawan demi mencari dirinya. Banyak tempat yan...