⚠️ WARNING : DEMI KENYAMANAN AUTHOR, SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA! TERIMA KASIH!
.
.
.
Tentang kita yang berbeda,
Tentang kita yang tak bisa bersama,
Tentang kamu yang mencintai ku,
Tentang aku yang mengharapkan mu.
Melody Athalia Joevalyn. Gad...
Hai, apa kabar semua? Udah siap buat baca part hari ini?!
Kalau udah, vote dulu sabi dong?😉
Jangan cuma jadi silent reader, ya all!! Kira ramaikan sama-sama cerita aku ini!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ WARNING : WAJIB VOTE SEBELUM BACA!
📍 Tandai jika ada typo!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.......
Part 7 : Coklat
........
Mempunyai banyak fans itu bukan kemauan Melody, Melody hanya ingin hidup tenang. Tanpa gangguan, namun tetap ada saja siswa-siswi yang masih nge-fans padanya.
Sekarang laci meja Melody sudah penuh dengan berbagai surat dan coklat. Setelah beberapa bulan lama nya tidak ada lagi yang menaruh karena Melody sudah peringati, namun sekarang mereka kembali meletakan coklat dan surat yang memenuhi meja Melody.
Bukan tidak mau berterima kasih, namun Melody sangat kesal jika berurusan dengan coklat. Ya, tidak seperti kebanyakan gadis yang diberi coklat akan kegirangan, Melody justru kesal karena Melody memiliki alergi terhadap makanan yang dibernama coklat itu.
Melody membersihkan mejanya, hingga sebuah surat yang memiliki amplop tidak asing menarik perhatian nya. Melody memasukan amplop yang berwarna biru pastel itu kedalam tasnya.
Melody menunjuk salah satu teman kelasnya yang waktu itu Melody suruh mengambil coklat dari Devan. "Bagiin!"
Dia Rani, Rani mengangguk patuh dengan senyum girang. Siapa yang tidak senang mendapat coklat gratis, coba?
Dan benar saja, teman-teman Melody satu kelas langsung mengantri untuk mengambil coklat dimeja Melody. Melody menghembuskan nafas pelan, sedikit pusing. Karena bau coklat yang terasa begitu menyengat masuk ke indra penciumannya.
