Part 18

9 1 0
                                    

"HARTA DAN TAHTA
JELEK GAK PAPA ASAL BANYAK DUIT NYA, YANG PENTING APA?"

"HARTA DAN TAHTA!" Windi heboh menyanyikan lagu yang sempat viral di aplikasi tiktod sembari berjoget ria.

Arin dan Reysya menatap Windi dengan tatapan jengah.

Arin menyambar "Terus gimana jika Harta dan Tahta
Di ambil sama yang Maha Kuasa
Yang ada cuma"

"JELEKNYA AJA." ucap Arin dan Reysya kompak membalas lagu yang dinyanyikan Windi sebelumnya.

Windi tertawa melihat kedua temannya.

"Hahaha iya juga ya," ucapnya setuju.

"Yaiyalah. Nyari cowok tuh jangan yang kaya doang njir, tapi yang Ganteng,Pinter, Sholeh, Baik hati, Rajin menabung buat masa depan nanti," kata Reysya sembari membayangkan dirinya menemukan laki-laki yang seperti ucapannya.

"Kaya siapa Sya?" tanya Arin menggoda dengan menaik turunkan alisnya.

"Siapa?" bingungnya.

"Eleh pura-pura gak tau lo. Kaya Kak Reyvan lah!" sambar Windi menyenggol lengan Reysya.

"Foto kalian kan kesebar lagi diakun lambe,"

"Siapa si admin itu?" rasanya Reysya ingin sekali melabrak admin akun tersebut dan memintanya menghapus foto-foto dirinya dengan Reyvan. Akibat postingan tersebut, dugaan semua orang jika Reysya dan Reyvan mempunyai hubungan khusus semakin kuat. Hal itu membuat dirinya tak nyaman karna berita itu tidak benar.

"Gak tau. Kayanya si anak jurnal deh,"

"Kayaknya yang pegang anak kelas 11 deh, tapi gue gak tau siapa."

Reysya mendengus. Jawaban dari kedua temannya tidak ada yang memuaskan.

"Lo mendadak Famous gara-gara Kak Reyvan, followers lo aja nambah kan?" Reysya mengangguk membenarkan ucapan Windi. Tapi dia tidak menginginkan hal tersebut. Semenjak dirinya dikabarkan dekat dengan Reyvan, selain followersnya bertambah, yang nge-hate juga bertambah sampai Reysya memprivate akun IG nya.

"Tapi haters gue jadi banyak jir,"

"Lah kan emang dari dulu banyak,"

"Enak aja! Itu mah elo kali yang banyak hatersnya gara-gara gonta ganti cowok mulu, HAHAHA."

***

Hari ini hari senin. Hari yang paling menyebalkan untuk para pelajar karena harus kembali sekolah setelah libur dua hari.

Apalagi harus melaksanakan upacara di bawah matahari yang mulai terik.

Reysya sedari tadi mencak-mencak sebal karena dirinya lupa membawa topi yang diwajibkan di pakai saat upacara. Ia sudah ke koperasi untuk membeli topi yang ke sekian kalinya karena dia sering lupa membawa benda itu, namun sialnya hari ini koperasi tutup.

Sedangkan Bu Gadis sudah teriak-teriak dengan toa agar siswa-siswi segera menuju ke lapangan sekolah.

Pintu kelas di ketuk oleh anak osis mereka menyuruh agar semua yang masih berada di kelas untuk segera ke lapangan agar Bu Gadis tidak marah-marah dengan Toa nya yang brisik.

"Udah kalian ke lapangan duluan aja, gue mau ke UKS pura-pura sakit." ujar Reysya pada dua temannya. Karna jika dia ikut upacara tanpa menggunakan atribut lengkap, dia akan disuruh maju ke depan dan di jadikan bahan omelan Pembina upacara.

"Gue gak upacara juga deh, pura-pura temenin lo," ucap Windi.

"Jangan! Nanti ketahuan, udah gak papa gue sendirian aja," setelah berdebat beberapa menit, Windi dan Arin ikut upacara sedangkan Reysya hendak menuju ke UKS.

ReysyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang