Part 05

58 10 9
                                    

Happy Reading

Reysya mengernyit saat Siswi-siswi lain menatapnya dengan berbagai tatapan. Ada yang menatapnya tidak suka, heran, dan bingung. Sehingga menimbulkan tanda tanya di benaknya.

"Pada kenapa sih?" gumamnya pada diri sendiri.

Reysya mempercepat langkahnya agar cepat sampai di kelas 11 Bahasa. Dia melangkah ke tempat duduknya yang sudah ada Arin disana.

Arin yang melihat kedatangan Reysya tersenyum haru karena kali ini Reysya tidak terlambat lagi seperti kemarin.

"Omg, Syaa! Tumben banget jam segini udah dateng. Lo gak lagi dipanggil guru BP kan?" pertanyaan Arin membuat Reysya tersinggung. Mentang-mentang dirinya sering datang terlambat sampai-sampai ketika ia datang lebih awal di sangka dipanggil guru BP.

"Suudzon mulu lo sama gue." gerutunya.

"Hai gais! Windi cantik udah dateng nich, lo pada nungguin kannn?" teriak Windi saat baru masuk ke kelas. Hal ini sudah biasa sehingga tidak ada lagi yang heran dengan kelakuan cewek satu itu.

"Brisik lo!" omel Reysya pada Windi.

Windi tiba-tiba mendekat ke arah Reysya dengan senyuman yang membuat Reysya bergidik, entah apa arti senyuman Windi itu.

"Lo kenapa si Win?" tanya Reysya bingung.

Windi berdiri di samping kiri Reysya dan menyenggol lengan Reysya.

"Ciee yang lagi PDKT," ucapan Windi membuat Reysya mengernyitkan dahinya.

"Siapa yang lagi PDKT? Arin?" Reysya menoleh ke arah Arin. "Rin, lo lagi PDKT? Ama siapa jir, parah banget gak bilang-bilang gue tega banget lo." Arin menoyor kepala Reysya gemas.

"Bukan gue yang lagi PDKT, tapi Elo!" balas Arin gemas.

"Hah? Gue?" Reysya menunjuk dirinya sendiri. "Gue PDKT ama siapa jir? Doi aja gak ada, lo tau sendiri kan, Rin." ujar Reysya yang bingung dan terheran-heran.

"Gak usah ngeles deh lo, semua anak Harsa juga udah tau ya kalo lo lagi PDKT sama Kak Reyvan. Kemarin kalian ngedate kan? Salut gue sama lo Sya, jomblo akut sekali dapet anak pemilik yayasan, anjir!" seru Windi heboh. Dan sekarang Reysya mengerti tatapan tatapan yang siswi-siswi tadi berikan di koridor.

"Gue masuk Lambe Harsa ya?" tanya Reysya yang di jawab anggukan kepala teman-temannya.

Reysya menggerutu ketika Windi memperlihatkan postingan terbaru di akun lambe itu.

"Sial! Siapa sih admin akun Lambe itu?" tanya Reysya kesal. Bisa-bisanya seseorang memotret dirinya tengah makan bersama Reyvan di Resto kemarin dan mengunggahnya di akun Lambe.Harsa, itu akun tentang gosip seputar SMA Harsa dan penghuninya.

"Jadi bener lo lagi deket sama Kak Reyvan?" tanya Windi penasaran.

"Enggak! Kemarin lagi kebetulan aja." balas Reysya membuat Arin mendesah kecewa.

"Yahh, padahal gue seneng banget ngira lo udah buka hati lagi," ucapan Arin membuat Reysya menghela nafasnya.

"Buka hati gak semudah ngebalikin telapak tangan, Rin. Dan buka hati artinya kita udah siap buat sakit lagi, dan nyatanya gue belum siap, bahkan luka kemarin aja belum sembuh." ucapan Reysya membuat Arin menatapnya menyesal.

"Sorry, Syaa." lirih Arin.

...

"Van, apa yang mereka bilang itu benar?" Sherin tiba-tiba datang dan langsung bertanya seperti itu.

Reyvan hanya mengangkat bahunya acuh sebagai jawaban.

"Van aku nanya serius, jawab Van!" desak Sherin.

ReysyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang