(bahasa; au)
Julian Andika hanyalah seorang bujang yang menjadi papa muda. Lika-liku dari kehidupan yang cukup curam sudah dia rasakan, dan ia berjanji akan merawat anaknya sebaik mungkin.
[ Park Jisung alternative universe ]
#4 in fandom
#4 in fiks...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Sesuai dengan usul dari teman-temannya, akhirnya Julian Andika kembali sekolah dari rumah sembari mengurus anaknya dengan home schooling. Dia pikir sekolah dari rumah itu tidak seru dan membosankan, nyatanya tidak seperti itu. Justru ia merasa lebih nyaman dan jauh lebih santai ketimbang sekolah biasa.
Mungkin karena pengaruh dari si guru.
Lukas namanya, guru serbaguna yang Kevin sewa khusus untuk bantu Julian belajar. Selain Lukas, ada juga Jaya yang ikut membantu. Ah, dua guru itu benar-benar membuat Julian merasa lebih bahagia daripada sebelumnya.
Bagaimana tidak? Toh selama pembelajaran, dia tertawa terus mendengar lelucon aneh dari sang guru. Walaupun usia mereka tidak terpaut terlalu jauh ya. "Eh, bocah. Gak mau cari ibu buat Ken?"
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Lukas berhasil membuat Julian tersedak dengan minumannya. "Hati-hati astaga, kenapa jadi keselek begitu dah?"
"Si Bapak aneh, saya masih muda loh. Masa iya udah main nikah," gerutu Julian yang kembali fokus pada buku pelajaran.
"Ngaco kamu, kan saya suruh nyari doang bukan dinikahin. Dasar bocah, masih muda malah mikir nikah," cibir Lukas dengan nada mengejek.
"Dasar tua, udah gede malah jomblo," gumam Julian.
"Saya masih bisa denger loh kamu bilang apa." Julian terkekeh kecil. Dua orang laki-laki itu kembali melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda, dengan penuh kesabaran Lukas membantu Julian mengenai beberapa materi yang belum dipahami.
Untung saja Julian orang yang mudah dalam memahami sesuatu, jadi Lukas tidak perlu repot-repot menjelaskan panjang kali lebar lagi padanya. Waktu berjalan hingga jarum jam menunjukkan pukul lima sore. Itu berarti, pelajaran untuk Julian sudah selesai hari ini.
"Tugasnya jangan lupa dikerjain loh, dan juga kalo Ken butuh apa-apa bilang aja ya. Mana tau saya bisa bantu kalau INGET," ucap Lukas sebelum menghilang dari hadapan Julian.
"Ck, untung guru."
Julian segera menghampiri Ken yang ada di baby box dan memberikan susu dari botol berwarna pink itu. Anu, warna pink bukan pilihan Julian, tapi ibunya yang waktu itu menemani dia membeli perlengkapan bayi. Padahal, Julian sudah memberitahu pada ibunya kalau Ken lebih cocok pakai warna biru.