bag 1

4.6K 236 34
                                    

Happy reading
***
***
***
***
***

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TRIGON
🖤❤️




"phi... phi... ayo main..!" menggoyang-goyangkan lengan pemuda yang ada di hadapannya itu dengan membawa boneka besar sambil merengek.

"Jangan sekarang Perth...
phi Saint lagi sibuk. Lihat... phi banyak tugas hari ini," Saint memperlihatkan lembaran kertas pada Perth.

"Tidak mau... pokoknya ayo main," tetap saja Perth menggoyang-goyangkan lengan Saint ingin mengajaknya bermain layaknya anak kecil.

"Perth main dulu sama Dragon, nanti setelah phi Saint selesai mengerjakan PR, phi akan bermain dengan Perth," jawabnya lagi. Saint mempunyai tugas kuliah sangat banyak, dia sudah semester 4 di masa kuliahnya. Menunjukan boneka berbentuk naga pada Perth agar Perth bermain dengan boneka itu dulu.

"Tidak mau... aku maunya phi Saint yang main, aku maunya phi Saint," melepaskan lengan Saint dan segera menangis.

Saint sedikit menghembuskan nafasnya menghadapi sikap Perth.

"Perth sayang, tadi sudah janji sama ibu kan. Kalau Perth tidak akan nakal.
Kenapa sekarang mengganggu Saint?" Muncul seseorang dari balik pintu dan langsung melangkah ke arah Perth.

Dengan cemberut Perth menoleh ke arah ibunya, "Perth ingin bermain dengan phi Saint."

"Jika Perth masih nakal, ibu akan membawa Perth pulang."

"Tidak mau."

"Kalau begitu, Perth jangan nakal.
Ayo main bersama dengan ibu dulu, setelah Saint selesai dengan pr nya. Perth bisa main dengan Saint."

"Baiklah... tapi janji ya, nanti phi Saint bermain dengan Perth."

Saint mengangguk dan dengan tidak rela Perth keluar dari kamar dengan menyeret Dragon. Dragon adalah boneka besar sebesar tubuh manusia berbentuk beruang.

"Perth tidak akan mengganggumu lagi, selesaikan pekerjaan mu."

"Terima kasih bibi."

Tui keluar dari kamar untuk menyusul Perth, takut anaknya akan berbuat yang tidak-tidak.
Sedang Saint meneruskan belajarnya.

Setelah hampir satu setengah jam lamanya, Saint selesai dengan belajarnya dan segera keluar dari kamarnya.
Melihat apakah Perth dan ibunya masih berada di rumahnya atau sudah pulang karena sudah setengah jam yang lalu Saint tidak mendengar kegaduhan Perth.

Turun dari lantai dua menuju lantai bawah dan masih sepi, tidak terdengar celotehan Perth atau suara halus sang bibi.
Menuju ruang tamu juga tidak ada di sana, akhirnya ia melangkahkan kakinya ke ruang tengah.
Saint berdiri di sana tanpa melangkah maju. Saint tengah melihat bibi Tui itu tengah membereskan beberapa mainan yang berserakan di lantai ruangan itu.

"Biar aku bantu bibi," Saint turut serta ikut membantu setelah hanya berdiri melihatnya. Mengambil beberapa boneka dan menaruhnya di ranjang mainan yang sudah Tui sediakan.

"Terima kasih Saint, apa sudah selesai pekerjaanmu?"

"Sudah bibi."

"Hari ini Perth sangat nakal, dia terus saja menangis sejak pagi. Dia ingin kesini dan bermain denganmu.
Bahkan kau tahu, ayahnya yang pulang tadi siang karena berkas kantornya ketinggalan hampir tidak bisa kembali ke kantor."

my baby boyfriend ✔️ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang