Happy reading
***
***
***
***
***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TRIGON
🖤❤️"Perth..." dengan langkah pelan namun pasti, kakinya berjalan ke arah Perth yang sudah berdiri tidak jauh dari mereka dengan senyum tampannya.
"Perth..." panggil Saint sekali lagi saat sudah berdiri di depan Perth, orang terkasihnya.
"Kau Perth ku, kau masih hidup..."
"Aku memang Perth, phi Saint..."
Dengan tangis Saint menarik Perth kedalam pelukannya. Selama ini Saint percaya bahwa kekasihnya itu masih hidup, dan lihatlah sekarang kekasih tampannya itu benar-benar masih hidup dan berdiri di hadapannya bahkan sekarang ada dalam pelukannya.
"Kau masih hidup Perth, kau masih hidup." racau Saint dalam tangisnya. Pelukan masih tidak di lepaskannya, ia takut jika pelukan itu di lepas, Perth akan menghilang dan itu terjadi pada mimpi-mimpi sebelumnya. Tapi ini bukanlah mimpi, Perth yang ada dalam pelukannya ini adalah nyata bukan bayangan semata.
"Phi Saint... sesak..." Saint segera melepaskan pelukannya dan memandang intens Perth dari atas sampai bawah.
"Kau benar-benar Perth," pelukan terjadi lagi dan kali ini semakin kencang.
"Nak, ini benar-benar kamu nak," ujar Tui sudah berada di samping Perth dan Saint.
"Ibu... kenapa bicara seperti itu, aku Perth anak ibu.
Ibu tidak mengenali Perth lagi." Dengan aksen bicara layaknya anak kecil berumur 6 tahun Perth mengatakannya. Juga masih dalam pelukan Saint."Aku rindu ibu, phi Saint... aku ingin peluk ibu..." rengek Perth ingin melepaskan pelukan Saint tapi pemuda manis itu enggan untuk melepaskan pelukannya.
"Phi Saint..." rengekan Perth semakin menjadi, persis bak bocah umur 6 tahun.
Saint segera melepaskan pelukannya dan Perth segera berhambur kedalam pelukan ibunya.
"Aku rindu ibu..."
"Ibu juga merindukanmu Perth," balas Tui dalam pelukannya, tangis sudah tidak terbendung lagi.
"Ayah juga merindukanmu nak," Jira ikut dalam pelukan keduanya.
"Ayah..."
Kado ulang tahun yang begitu berharga dan sangat tepat apa yang di ucapkan oleh Saint. Mungkin hati keduanya menyatu karena itu keduanya percaya bahwa hati akan sekali lagi menyatu dalam hari itu.
Semua yang melihat hanya bisa menangis haru, mereka tidak menyangka bahwa apa yang selalu di ucapkan oleh Saint benar adanya yaitu Perth masih hidup."Ayah, ibu.... ada pesta ya di rumah ini. Pesta apa...?" tanya Perth setelah melepaskan pelukan ibunya.
"Ini ulang tahunmu Perth," jawab Tui dengan kalemnya setelah air mata kebahagiaannya sudah tidak mengalir lagi.
"Benarkah... waah... ada kue ulang tahun juga," ucap Perth berbinar memandang kuenya tapi setelahnya mengernyit dan memandang semuanya.
"Ibu... kenapa disini lilinnya angka 24, Perth baru enam tahun kan, apa kue ini bukan milik Perth?" tanyanya dengan ekspresi wajah kebingungan.
Baru saja Tui hendak ingin menjawab pertanyaan anaknya, tapi tiba-tiba saja seseorang berteriak memanggil nama Perth dengan begitu kerasnya.
"Perth...!!"
"Eh... paman... kenapa teriak-teriak, Perth tidak tuli tahu," dengan sedikit aksi ngambek, kedua tangan terlipat di dadanya.
"Dasar anak nakal, berani kau meninggalkanku setelah aku memarkirkan mobil hahh...!!" dengan cepat orang yang berteriak tadi menjewer telinga Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
my baby boyfriend ✔️ Ending
FanfictionKecelakaan yang menyebabkan dia jadi seperti itu. Cinta yang selama ini ada, apakah tetap bertahan.?