Happy reading
***
***
***
***
***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TRIGON
🖤❤️Terlihat beberapa orang paruh baya duduk di satu ruangan. Masih di dalam hotel tempat mengadakan resepsi pernikahan anak-anaknya. Kelelahan nampak sangat jelas, tapi dibandingkan dengan kelelahan itu, wajah nampak bahagia lah yang sekarang menghiasi mereka semua.
"Akhirnya mereka bersatu juga," ujar Jho sambil menikmati kopi panasnya.
"Setelah lama menderita, akhirnya kebahagiaan itu datang lagi pada mereka berdua," timpal Jira.
"Aku sampai tidak bisa berkata, aku melihat Perth dan Saint yang berdiri di altar dalam gereja tadi sungguh membuatku...."
"Aku tahu perasaanmu Tui, kita semua sama. Kita semua merasakan perasaan yang sama pada mereka," sela Nuk pada ucapan Tui.
"Walau aku cuma sebentar berada di antara kalian, tapi aku juga merasakan apa yang kalian rasakan.
Perasan senang, bahagia dan semuanya bercampur jadi satu. Kehangatan keluarga pun aku bisa merasakannya," ujar James yang sedari tadi mendengarkan obrolan kedua pasang orang tua yang ada di hadapannya itu."Setelah ini, apa yang akan kalian lakukan?" ucap James lagi yang mana langsung mendapat tatapan bingung dari keempat orang itu.
"Maksudku, Perth dan Saint adalah sama-sama laki-laki. Dan kalian pasti tahu, seperti apa kehidupan masa depan yang akan di jalaninya kelak," jawab James memandang semuanya.
"Kalian pasti ingin memiliki seorang penerus bukan, untuk meneruskan usaha turun temurun kalian," ucap James lagi.
Semua orang tua itu menunduk dalam. Memang dari dulu mereka memikirkan hal ini, tapi di banding memikirkan hal tersebut. Mereka semua lebih memikirkan kebahagiaan anak-anaknya.
"Zaman sudah canggih, apa tidak ada alat atau apa yang bisa membuat seorang laki-laki bisa hamil," ujar Jira.
"Kita bisa gunakan bayi tabung bukan?" ungkap Nuk dalam pendapatnya.
"Kau adalah seorang doktor bergelar profesor, aku yakin kau bisa memberikan kami solusi yang baik," ujar Jho.
"Aku memang dokter bergelar profesor, tapi... penemuanku masih belum bisa mengarah ke arah sana. Bahkan dokter lainnya di seluruh dunia juga belum bisa melakukannya.
Dan untuk bayi tabung, sel sperma dan sel telur yang dibutuhkan. Kalian jelas paham apa yang aku maksud dengan ini.""Aku paham, dan aku yakin mereka berdua tidak akan mau untuk melakukannya. Maksudku mereka tidak akan mau untuk berbagi dengan yang lain," ujar Tui.
"Sudahlah... jangan terlalu di pikirkan. Bagiku tidak ada penerus tidak apa-apa, dan penerus bukan darah juga tidak apa-apa kan," ucap Jira dengan tenang.
"Anak kita saling mencintai, mereka sudah memutuskan. Aku sebagai ayah tidak ingin melihat anakku bersedih lagi, apalagi sampai harus kehilangan anakku gara-gara masalah ini. Jadi... biarkanlah ini berjalan sesuai dengan takdir yang di bawa oleh mereka. Kita cukup mendukung apapun yang menjadi keinginan mereka, jika mereka berbuat hal yang melenceng ataupun salah, kita baru bisa menegurnya atau langsung memberikan hukuman karena kesalahan yang dibuat oleh mereka," lanjutnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
my baby boyfriend ✔️ Ending
FanfictionKecelakaan yang menyebabkan dia jadi seperti itu. Cinta yang selama ini ada, apakah tetap bertahan.?