bag 15

1.7K 164 37
                                    

Happy reading
***
***
***
***
***

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

TRIGON
🖤❤️













Pagi cerah menyambut kediaman rumah besar Tanapon. Sejak Perth dikatakan sembuh total meskipun tidak sepenuhnya total, ia masih harus minum obat pemulihan untuk bagian ginjalnya. Luka yang di derita akibat tembakan waktu itu juga sudah tidak ada. Dada kiri itu sudah tidak ada benang jahitan lagi di sana. Yang ada hanya ada hanya bekas saja, terlihat berkerut di sana. Tapi itu tidaklah mengubah bagaimana bentuk tubuh Perth. Hanya bekas luka kecil tidak mengubah struktur tubuhnya yang proporsional. Dada bidang itu tetap terlihat tegap dan gagah.

"Selamat pagi...." suara cempreng mengawali hari di kediaman itu.
Sudah pasti tahu siapa orangnya. Yup pemuda tampan kelewat manis itu sekarang mempunyai kebiasaan baru. Menyapa semua penghuni rumah di pagi hari yang ditemuinya.

"Selamat pagi Saint," jawab sang ayah mertua yang sudah duduk anteng di ruang keluarga sambil membaca koran ditemani teh yang masih keluar asap dari cangkir tersebut.

"Ayah...." panggil Saint yang kemudian langsung duduk di sampingnya.

"Ada apa hemm..?"

"Mau minta izin sama ayah," memandang ayah mertuanya itu dengan tatapan bagai anak kecil meminta sebuah mainan ataupun yang lainnya.

Sungguh menggemaskan menantunya satu ini, eh- tapi belum jadi menantu sah rumah itu kan. Ya sudahlah... tak penting status sosial, yang penting bagi mereka Saint adalah menantu keluarga Tanapon.

"Menantuku yang manis ini memang mau kemana?"

"Ayah.... Saint tidak manis, Saint itu tampan," dengan cemberut mengatakannya juga bibir sedikit di majukan, semakin gemas saja sang ayah melihatnya.

"Siapa bilang menantu ibu ini tampan," Tui tiba-tiba saja sudah ada di depan Saint dan mencubit kedua pipinya, "kau itu cantik dan manis."

"Ibu...." rengek Saint.

Jira dan Tui tertawa lebar melihat tingkah gemas menantunya ini.
Sudah lama, tiga tahun lamanya sifat itu tidak di keluarkan oleh Saint. Dan sifat itu kini kembali lagi pada menantunya itu.

Senang dan juga bahagia pasangan orang tua itu. Kebahagiaan akhirnya datang kepada mereka.

"Jangan ganggu istriku mae, pho..." suara keras menginterupsi mereka semua.

Saint segera berdiri dan ikut duduk di samping Perth dan segera menempelkan tubuhnya pada suami tampannya itu.

"Mereka menggodaku, jahat..." tangan sudah berpegang pada lengan kekar Perth juga kepala sudah disenderkan pada pundak suaminya itu. Betapa manjanya istrinya itu.

"Akan aku hukum mereka semua yang berani menggoda istri cantikku ini," mencium kepala yang bersender di pundaknya itu.

"Perth..." dengan nada manja dan merajuk Saint melepaskan tubuhnya dari Perth kemudian memukul lengannya dengan penuh sayang.

Tui dan Jira lagi-lagi dibuat tertawa gemas oleh tingkah menantunya itu. Sungguh tidak menyangka bagi keduanya, sifat dan sikap itu ada pada diri Saint.

my baby boyfriend ✔️ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang