Happy reading
***
***
***
***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TRIGON
🖤❤️Tawa ceria menghiasi rumah besar Sukumpantanasan. Bayi mungil yang sudah bisa mulai merangkak menunjukkan keaktifannya. Merangkak kesana kemari sambil berceloteh entah itu apa. Mengejar mainan mobil-mobilan yang bisa berjalan dan mengeluarkan nyanyian.
Sunny terlihat gembira dan tertawa saat mobil-mobilan yang dikejarnya di dapatkannya. Memainkannya dengan jari kecilnya sedemikian rupa.Perth dan Saint yang melihatnya tersenyum bahagia. Anaknya benar-benar membawa tawa untuk semua orang. Tubuh gembul, pipi bulat, wajah tampan. Benar-benar anak yang diinginkan, membuat semuanya ingin mencubitnya gemas.
"Sun sayang... papa punya hadiah untuk Sun..." Saint memperlihatkan sebotol susu pada Sunny yang tidak jauh berada di depannya.
Sunny bertepuk tangan dan tertawa setelah melihat apa yang di perlihatkan oleh papanya, minuman kesukaannya. Mobil-mobilan yang di pegangnya tadi entah di buang kemana. Sunny segera merangkak ke arahnya.
Saat tiba di depan Saint, Sunny segera merangkak ke atas pangkuan Saint dan menggapai botol yang di pegangnya. Tapi papanya itu ingin mempermainkan bayi kecilnya yang montok itu.
"Cium papa dulu sayang, baru dapat susunya."
Sunny tidak mengerti ucapan dari sang papa, ia hanya mengerjapkan matanya dan menggapai botol susu yang di pegang oleh Saint.
Tangan Saint menengadah ke atas memegang botol susu tersebut. Dan Sunny menggapainya dengan susah payah. Karena masih di permainkan, bayi kecil itu berceloteh protes pada papanya.
Dan sekarang matanya berkaca-kaca melihat ke arah Saint.Saint yang melihatnya tersenyum dan tertawa kecil, tak ibahnya dengan Perth yang melihatnya.
"Huwaaaa...." pecah sudah tangisan Sunny.
"Kalian ini... suka sekali menggoda anak sendiri," suara lembut dari arah belakang mereka membuat mereka menoleh, ternyata itu adalah ibunya.
"Cup cup cup sayang... Sunny anak tampan tidak boleh menangis," Saint segera memberikan botol susu itu pada anaknya dan bayi kecil montok itu langsung meminumnya dengan lahap.
"Perth, kau sudah di rumah, apa tidak ada kerjaan di kantor," tanya Tui tanpa melihat Perth dan malah memperhatikan Saint beserta cucunya.
"Tidak ada mae, lagipula aku juga rindu dengan anakku juga istriku," jawab Perth dengan santai.
Tui memandang anaknya yang kemudian menggeleng pelan. Perth benar-benar berubah sejak kehadiran Sunny.
Pekerjaan di kantor seakan hanya sampingannya, sedang yang utama adalah istri dan juga anaknya.Sudah tujuh bulan Sunny berada di rumah itu, rumah besar Sukumpantanasan. Bayi montok yang di dapatkan dengan susah payah. Perjuangan yang tidak mudah, karena itu bayi mungil tersebut menjadi bayi kesayangan bagi semuanya.
"Hari ini kami juga ingin berkunjung ke rumah mae, ibu," ujar Saint memandang Tui.
"Apa kalian akan menginap?"
"Empat sampai lima hari tidak apa kan mae," jawab Perth.
"Tidak apa, lagi pula rumah Nuk juga tidak jauh dari sini kan. Aku juga bisa berkunjung ke sana," ucap Tui.
KAMU SEDANG MEMBACA
my baby boyfriend ✔️ Ending
FanfictionKecelakaan yang menyebabkan dia jadi seperti itu. Cinta yang selama ini ada, apakah tetap bertahan.?