Bag 6

1.2K 164 42
                                    

Happy reading
***
***
***
***
***

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TRIGON
🖤❤️



Terhitung sudah 2 minggu berjalan, dan luka-luka akibat pukulan rotan itu masih belum hilang dari tubuhnya.
Tui dengan telaten selalu memberikan salep dan juga obat untuk anaknya itu.
Saint pun juga ikut membantu.

Sejak kejadian itu, Saint juga tinggal di rumah Perth. Ia tidak ingin berpisah dari Perth. Hatinya akan sakit dan gelisah kala jauh dari kekasihnya. Maka dari itu, Saint tinggal di sana dan merawat Perth dengan penuh kasih sayang dan perhatian penuh.

"Apa masih sakit?" Saint ikut mendesis saat mengoleskan salep di bagian kaki Perth yang terluka akibat pukulan waktu itu.

"Masih sakit phi Saint... hikss.... disini juga sangat sakit... hikss...." Perth menangis sambil menunjuk punggungnya.

"Sudah tidak apa-apa, jangan menangis... nanti sakitnya hilang..." mencium kening itu dengan sangat lembutnya.

"Tapi sakit phi Saint... dan itu salepnya sangat perih... hikss..." menggosok kedua matanya karena air mata itu tidak mau untuk berhenti. Rasa perih dan panas saat salep itu mengenai lukanya. Bagaimana tidak perih dan panas, pukulan yang di terima oleh Perth sampai membuat kulitnya terkelupas.
Memang awal salepnya terasa dingin tapi kemudian terasa perih dan panas. Dan luka yang paling parah yang di terimanya adalah di kaki dan punggungnya.

"Perth anak baik kan? Perth anak kuat kan?"

Perth mengangguk sambil menangis.

"Jadi... Perth tidak boleh menangis. Okey...
Kalau Perth tidak menangis nanti phi kasih hadiah buat Perth."

"Hadiah...." mata Perth sedikit berbinar mendengar tentang hadiah.

"Uumb... Perth mau..." dengan tergesa-gesa Perth mengusap air matanya dengan tangannya.

Perth mengangguk semangat.

Saint tersenyum dibuatnya dan melanjutkan kegiatannya, memberikan salep pada Perth.

"Selesai... lihat... sudah tidak sakit kan?"

"Masih sedikit sakit, tapi Perth tidak menangis kok. Hadiah...!!"

"Hadiah Perth ada di luar, ayo...!!" Saint menuntun Perth untuk duduk di kursi roda yang kemudian Saint mendorong kursi roda itu keluar dari kamar tidur Perth.
Mendorong ke samping kanan kamar Perth, di sana terdapat lift rumah yang baru saja di bangun.

Sebenarnya Jira ingin anaknya itu pindah kamar di lantai bawah, tapi Perth bersikukuh ingin menempati kamarnya. Jadilah Jira dengan sekejap membuat lift rumah untuk memudahkan Perth turun dari lantai dua yang mana dirinya memakai kursi roda untuk sementara waktu ini.

"Lihat...!"

"Surprise...!!" Teriak beberapa orang yang sudah menunggunya di sana.

"Waah... teman-teman!!" sorak Perth senang melihat teman-teman bermainnya ada di rumahnya.

Anak-anak kecil itu berlari menuju ke arah Perth. Mereka semua adalah anak-anak di kompleks perumahan yang sering bermain dengan Perth di taman perumahan selama Perth menjadi anak kecil.

"Perth... aku bawakan ini untukmu. Kemarin kau ingin ini kan?" salah satu anak kecil menyodorkan sebuah kotak pada Perth.

"Apa ini Krit?"

"Bukalah...!"

"Waaah.... terima kasih, aku suka," kotak yang berisi coklat berbagai bentuk, segera saja Perth mengambilnya dan memakannya, "sangat enak..!"

my baby boyfriend ✔️ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang