RS. Seoul.
Ruang Rawat Jungkook.
Jungkook pun akhirnya tersadar lalu membuka kedua matanya, Ia menatap kesekeliling yang ada di ruangan itu, atap putih, tembok pun putih, di sekelilingnya juga terdapat peralatan peralatan yang pernah Ia ketahui sebelumnya.
Rumah Sakit, Ia pun hanya bisa menghelan nafasnya pelan, Ia sendiri tak mengerti dan habis pikir, kenapa Ia sering sekali berakhir dan berada di sini, bukan dari saat Ia bertemu dengan Pemuda baik hati yang telah menolongnya dan membantunya sampai saat ini.
Akan tetapi jauh dari sebelum Ia bertemu dengannya.
Cklekk
Pintu rawatnya berbunyi dan terbuka, terdengar suara langkah kaki dari ruang pintu rawatnya menuju ke bangsal rawat yang Ia tempati saat ini, satu langkah dua langkah hingga tubuhnya terlihat sempurna di hadapannya saat ini, Dia adalah Dokter Kim Seokjin beserta kedua susternya yang datang untuk memeriksa tentang kondisi tubuhnya saat ini.
"Syukurlah, Kau sudah siuman, Aku senang melihatnya, bagaimana ada keluhan yang Kau rasakan?" Ucap Dokter Seokjin sembari memeriksa tubuhnya.
"Badanku rasanya masih lemas, dan kepalaku masih terasa pusing." Ucap Jungkook dengan suara lemah dan seraknya selepas dari pingsannya waktu itu.
"Baiklah, Aku sudah selesai memeriksamu, kondisi tubuhmu sudah stabil, dan sekarang beristirahatlah lagi untuk bisa kembalikan tubuhmu agar bisa normal kembali."
"Tapi ingat, jangan coba coba kabur dan melepaskan masker oksigen dan juga infusnya yah seperti waktu itu, karena Kau masih harus banyak beristirahat."
"Baiklah Dokter, tapi bolehkah Aku bertanya sesuatu kepadamu Dok?"
"Boleh, Apa itu?"
"Sebenarnya, Aku ini sakit apa Dokter?"
"Apakah hasil kesehatanku sudah ada?" ucap Jungkook kepada Dokter Seokjin.
"Apakah Kau yakin akan siap mendengarnya ?" tanya Dokter Seokjin yang kembali menyakinkan dirinya itu.
"Aku siap mendengarnya Dokter, apapun hasilnya Aku sudah siap mendengarnya."
"Baiklah, sebenarnya Kau mengidap Kanker pankreas stadium tiga."
"Kanker.... Pankreas..." Ucap Jungkook masih dengan suara seraknya.
"Apakah Aku bisa sembuh Dokter?"
"Kemoterapi, Kau harus rutin untuk mengikutinya."
"Kemo, Apakah dengan kemo Aku bisa sembuh dokter?" Apakah Kau bisa menjamin itu?"
"Jawab pertanyaan Aku Dokter, Aku mohon..."
"Maaf, Aku tidak bisa menjawabnya dengan pasti, hanya itu yang bisa dilakukan, mungkin kemo bukan untuk menyembuhkan, tetapi untuk mencegah agar sel kanker yang ada di tubuhmu tidak menjalar ke organ lain."
"Kalau begitu berobat jalan saja Dokter..."
"Kenapa?"
"Penyakitmu akan semakin parah jika tak segera di tangani..."
"Percuma saja kan dokter, jikalau memang kemoterapi tidak bisa untuk di sembuhkan, dan hanya berguna untuk pencegahan saja, bukankah itu suatu hal yang percuma, Aku pasti akan tetap meninggal ada atau sebelum Aku bertemu dengan Hyung dan Eommaku." ucapnya, kemudian di susul terdengar suara batuk darinya.
Hal ini tentu saja membuat Seokjin khawatir dan langsung untuk menyuruh pasiennya itu untuk istirahat.
"Sudahlah jangan di teruskan lagi, Kau istirahatlah, Aku akan memenuhi permintaanmu, Aku akan buatkan resep obatnya, dan Kau harus janji padaku untuk selalu rutin meminumnya, mengerti.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother
FanfictionKisah dua saudara kandung yang terpisah di karenakan kedua Orang Tua Mereka bercerai, hingga keduanya terpisah, Sang Kakak pergi bersama ibunya, sedangkan Si Bungsu tetap tinggal bersama Sang Ayah. Bagaimana kisah Mereka selanjutnya?