Chapter 9

510 43 2
                                    

Lepas enjoy to read.

🌜🌜🌜🌜

Coffe HoSeok. (Ruang Kerja Hoseok).

Hoseok kembali menghampiri Taehyung sembari membawa dua Ice americano dan juga dua kue tart rasa Vanilla diatas meja kerjanya, Taehyung yang sedang melamun, akhirnya Ia pun tersadar setelah Hoseok menawarkan hidangan yang ada di mejanya saat ini.

"Taehyung-ah, Kau sedang melamunkan Apa?"

"Apa ini ada hubungannya dengan Jungkook?" tanya Hoseok kepada Taehyung.

"Iya, Hyung Aku begitu sangat memgkhawatirkan dia Hyung, dan Kau tau hatiku sekarang telah menunjukkan ada sebuah firasat tidak enak, kau tau kan kalau tiba-tiba firasatku seperti ini, pasti ada sesuatu yang akan terjadi pada dia." Ucap Taehyung yang begitu khawatir akan keadaan Sang adik.

"Tae, tenanglah sebaiknya Kau makanlah dulu, supaya lebih tenang, Aku sudah membawakan kue tart vanilla dan dua Ice Americano menu special di Cafe ini, dan setelah Kita menghabiskan semua ini, Aku akan membawamu ke suatu tempat." Jelas Hoseok kepada Taehyung.

"Suatu tempat, dimana itu Hyung?" tanya Taehyung penasaran.

"Nanti Kau juga tau, sekarang Kita habiskan kue tart dan Ice Americanonya."

"Baiklah Hyung, Kau ini pandai sekali membuat kejutan." Ucap Taehyung tersenyum sembari mencicipi kue tart vanillanya."

"Taehyung-ah, Aku berharap semoga saja Pemuda yang selama ini Aku tolong itu adalah benar-benar Jungkook adik kandungmu Tae."

🌜🌜🌜🌜

Rumah Sakit Seoul (Ruang Rawat Jungkook).

Seokjin pun memasuki kamar rawat Jungkook, dia beserta kedua susternya memeriksa kondisi kesehatan Jungkook, terlihat Jungkook yang sudah di lepas masker oksigennya, dan hanya memakai nassal cannula saja terlihat sedang duduk dan asyik membaca sebuah buku novel kesukaannya, hingga tanpa Ia sadari Seokjin yang sudah berdiri di hadapannya itu tidak Ia hiraukan sama sekali, mungkin karena keasikan membaca, sampai-sampai Ia tidak sadar, bahwa Seokjin kini sudah berada tepat di hadapannya.

"Hmmm..hmmmm" Ucap Seokjin yang berdeham, sehingga membuat Jungkook tersadar dari sebuah khayalan yang Ia buat dari sebuah buku novelnya itu, sebuah novel yang Ia temukan di atas meja kecil yang terletak tak jauh di samping kirinya.

"Oh, Dokter Kim Seokjin." Ucap Jungkook yang tersadar dari kegiatannya setelah Seokjin datang.

"Hyung, Jungkook-ah, jangan panggil Dokter Seokjin, sekarang Kita sudah kenal akrab, kau tak usah sungkan untuk menyebutnya." Ucap Seokjin menyuruh Jungkook untuk memanggilnya Hyung.

"Tapi.." Ucapan Jungkook terhenti ketika Seokjin menempelkan satu jari telunjuknya ke bibir manis Jungkook, Ia pun sungguh terkejut akan perlakuan Dokter yang selama ini merawatnya dengan baik.

"Jungkook-ah, Dokter hanya ingin bisa merasakan bagaimana memiliki seorang adik laki-laki, jadi Dokter mohon, panggil Aku Hyung saja, Ok."

"Seperti Hoseok yang memanggilku dengan sebutan Hyung juga, bagaimana Kau mau kan Jungkook?" Pinta Seokjin memohon kepada Jungkook.

"Baiklah, Hyung Aku mau."

"Terima Kasih, Aku sangat senang sekali mendengarnya, Ok sekarang Aku akan memeriksa kondisimu, suster Kita mulai sekarang ya."

"Baik Dokter." Ucap Kedua Suster tersebut mengiyakan.

"Aku senang melihatmu tersenyum seperti ini Jungkook-ah, tapi Apakah Kau akan tersenyum seperti ini jika kau mengetahui surat hasil labmu yang kedua Jungkook."

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang