Chapter 15 End.

701 41 0
                                    

Sorry ya updatenya lama, soalnya otakku lagi buntet, plus ngurus anak laki-laki itu yang super aktif banget. 😊 cuz langsung aja ya enjoy to read.

🌜🌜🌜🌜

Di jalan raya.

Taehyung benar-benar menjalankan aksi nekatnya, yaitu kabur sendirian dan mengelabui Hoseok yang saat itu sedang menemui Dokter untuk meminta izin kepada Beliau agar Taehyung bisa di izinkan untuk pulang. Akan tetapi, Apa yang di lakukan Taehyung saat ini, benar-benar tak patut untuk di tiru untuk semua orang, kalau di lihat dari kondisinya sekarang ini belum dengan kondisi yang di bilang pulih atau kalau dalam presentasi belum mencapai angka seratus persen.

"Hoseok Hyung, maafkan Aku, Aku hanya ingin memastikan bahwa, yang Aku dengar itu adalah sebuah kebohongan semata, Aku hanya bisa berharap, Jungkook masih hidup."

Ungkap Taehyung dengan keyakinannya, bahwa Jungkook adik kandungnya yang Ia rindukan selama ini masih hidup, tidak seperti apa yang Orang-orang bilang, karena Ia ingin membuktikan dan melihat dengan mata dan kepalanya sendiri.

🌜🌜🌜🌜

Sementara itu...

(Kediaman Rumah Taehyung pkl. 07.30 pm)

Semua para pelayat sudah nampak hadir di sana, begitu juga dengan Eomma dan Appa Taehyung yang sudah sampai di rumahnya, terlihat juga Jimin, Yoongi, dan juga Namjoon yang kini sibuk melayani para pelayat yang telah hadir di rumahnya itu.

Berbagai ucapan bela sungkawa, satu persatu di ucap oleh para pelayat yang datang untuk Keluarga ini.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya adik anda saudara Yoongi." Ucap salah satu pelayat yang merupakan kolega bisnis dari Tuan Park dan Nyonya Park.

"Terima Kasih sudah mau datang ke acara penghormatan adik kami. " Ucap Yoongi memberi salam hormat kepada Tuan Lee Jae Hyun salah satu pelayat yang pertama kali mendekati Yoongi tadi.

"Tuan Park dan Nyonya Park sekali lagi kami turut berduka cita." Ucap Tuan Lee yang kali ini bergeser menghampiri Nyonya Park dan Tuan Park.

"Sama-sama Tuan Lee, Terima kasih sudah mau datang." Ucap Tuan Park kepada kolega bisnisnya itu.

"Baiklah, sebaiknya anda makan terlebih dahulu, Putraku Jimin yang akan mengantarkan kamu kesana."

"Maaf, bukanya Saya ingin menolak tawaran anda, akan tetapi, Saya harus buru-buru pulang ke rumah, karena istri Saya sedang sakit demam." Ucap Tuan Lee kepada Tuan Park menolak tawaran yang sudah di sajikan di kediaman Tuan Park tersebut bagi Para Pelayat yang hadir disana.

"Oh, Maafkan Saya Tuan Lee, Saya turut prihatin mendengarnya, baiklah Kalau begitu salam buat anak dan juga istrimu di rumah semoga lekas sembuh."

"Terimakasih Banyak Tuan Park Kalau begitu Saya permisi dahulu." Ucap Tuan Lee Pamit kepada Tuan Park.

Dan Tuan Lee pun pergi bersama dengan para pengawalnya, namun tak lama kemudian Taehyung pun akhirnya sampai di rumahnya, dengan masih kondisi wajah yang agak sedikit pucat. Dan Tuan Park yang melihat Sang Anak yang sudah sadar, dan juga sudah tiba di kediamannya itu terkejut, bahwa Sang Putra sudah berada tepat di hadapannya.

"Taehyung-ah, Kau sudah sadar, tapi kondisimu belum pulih benar, harusnya Kau masih berada di Rumah Sakit." Ucap Tuan Park yang khawatir dengan keadaan Taehyung saat ini.

"Ayah, Langsung ke intinya saja, sebenarnya Ada Apa dengan rumah ini, Mengapa Orang-orang yang berkunjung ke sini berbaju serba hitam, Ayah Ku mohon... Jelaskan kepadaku, Siapa yang telah meninggal, bukan Jungkook kan Ayah, tolong katakan kepadaku...." Ucap Taehyung yang kini sudah berlinang air mata.

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang